Enam orang mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Jambi (Unja) menginisiasi sebuah Proyek Analisis Kebahasaan yang diberi nama Kuy Koreksi dimana keenam mahasiswa tersebut yakni Wulan Permata Sari, Amelia Agustina, Vanesya Tri Utami, Cindy Devira, Mutia Hanifah Bafadhal, dan Khaulah Azzuhra.
Proyek tersebut berupa jasa gratis analisis kesalahan berbahasa dalam bentuk tulisan. Objek yang dianalisis adalah tulisan hasil mahasiswa berupa proposal, jurnal, artikel, dan tugas akhir lainnya. Selain menerima jasa secara langsung di gedung FKIP, mereka juga menerima melalui media sosial, demikian keterangan resmi dari Humas Unja yang diterima, Sabtu.
Sebelum terlaksananya proyek tersebut, para mahasiswa PBSI tersebut sudah terlebih dahulu membuat dan menyelesaikan sintak-sintak yang nantinya akan dilakukan dalam proyek analisis kesalahan berbahasa tersebut, diantaranya adalah menentukan pertanyaan mendasar (start with the essensial question), mendesain perencanaan proyek (design a plan for the project), menyusun jadwal (create a schedule), dan rancangan proyek yang didiskusikan bersama tim dan dosen pembimbing mata kuliah.
Kegiatan pegiat bahasa ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan sekali seminggu. Hasil analisis akan dijadikan konten edukatif yang dikemas semenarik mungkin dan dipublikasikan melalui Instagram dan TikTok @kuykoreksi_ sebagai bentuk informasi mengenai kesalahan berbahasa Indonesia.
Proyek tersebut bertujuan agar tugas-tugas dalam bentuk tulisan mahasiswa dapat sesuai dengan tata Bahasa Indonesia yang berlaku ditinjau dari PUEBI dan KBBI. Oleh karena itu, diharapkan mahasiswa dapat terbantu dengan adanya jasa gratis yang diberikan oleh tim mahasiswa PBSI.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023
Proyek tersebut berupa jasa gratis analisis kesalahan berbahasa dalam bentuk tulisan. Objek yang dianalisis adalah tulisan hasil mahasiswa berupa proposal, jurnal, artikel, dan tugas akhir lainnya. Selain menerima jasa secara langsung di gedung FKIP, mereka juga menerima melalui media sosial, demikian keterangan resmi dari Humas Unja yang diterima, Sabtu.
Sebelum terlaksananya proyek tersebut, para mahasiswa PBSI tersebut sudah terlebih dahulu membuat dan menyelesaikan sintak-sintak yang nantinya akan dilakukan dalam proyek analisis kesalahan berbahasa tersebut, diantaranya adalah menentukan pertanyaan mendasar (start with the essensial question), mendesain perencanaan proyek (design a plan for the project), menyusun jadwal (create a schedule), dan rancangan proyek yang didiskusikan bersama tim dan dosen pembimbing mata kuliah.
Kegiatan pegiat bahasa ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan sekali seminggu. Hasil analisis akan dijadikan konten edukatif yang dikemas semenarik mungkin dan dipublikasikan melalui Instagram dan TikTok @kuykoreksi_ sebagai bentuk informasi mengenai kesalahan berbahasa Indonesia.
Proyek tersebut bertujuan agar tugas-tugas dalam bentuk tulisan mahasiswa dapat sesuai dengan tata Bahasa Indonesia yang berlaku ditinjau dari PUEBI dan KBBI. Oleh karena itu, diharapkan mahasiswa dapat terbantu dengan adanya jasa gratis yang diberikan oleh tim mahasiswa PBSI.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023