Presiden Joko Widodo melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 62 P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Menteri Komunikasi dan Informatika Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024 tertanggal 14 Juli 2023.
"Bahwa saya, dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," demikian janji tersebut.
Hadir dalam pelantikan tersebut antara lain Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Selain itu, hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto, Anggota Wantimpres Mardiyono, Anggota Komisi Yudisial Amzulian Rifai, Ketua Mahkamah Agung Muhammad Syarifuddin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Budi Arie Setiadi menjadi Menkominfo menggantikan Johnny Gerard Plate, yang diberhentikan pada 19 Mei 2023 karena menjadi terdakwa dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4 Bakti Kominfo Tahun 2020-2022.
Usai pemberhentian tersebut, Menkopolhukam Mahfud MD sempat menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Menkominfo.
Budi Arie Setiadi merupakan Ketua umum Relawan Pro Jokowi (Projo) dan menduduki jabatan terakhir di Kabinet Indonesia Maju sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT).
Budi Arie juga pernah menjabat sebagai kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PDI Perjuangan DKI Jakarta selama lima tahun pada 2005. Pria kelahiran 20 April 1969 itu juga pernah menjabat sebagai wakil ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Budi Arie adalah relawan pendukung Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Projo didirikan pada 2013 dan disebut-sebut sebagai organisasi masyarakat pendukung Jokowi.
Projo bertransformasi dari organisasi relawan menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mendapat status resmi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Budi Arie menyelesaikan pendidikan sarjana di Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI). Dia pernah menjadi redaktur pelaksana Majalah Suara Mahasiswa UI pada 1993-1994. Dia juga aktif mengelola mingguan Media Indonesia pada 1994-1996.
Budi Arie pernah menjadi ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI tahun 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI tahun 1994/1995.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023