Sigma Indonesia telah merilis hasil survey nya atas kandidat Bakal calon gubernur (bacagub) untuk Provinsi Jambi 2024, hasilnya cukup mengejutkan dimana bacagub Romi Hariyanto membayangi bacagub incumbent Al Haris dimana Romi berada di posisi kedua dengan elektabilitas 15,0 persen sedangkan Al Haris 23,6 persen atau hanya terpaut 8,6 persen. 

Menariknya, perolehan elektabilitas Romi itu hanya bermodal popularitas 56,60 persen. Sedangkan petahana Al Haris popularitas nya sudah nyaris maksimal di angka 93,1 persen. Melihat angka itu jelas Al Haris sebagai incumbent patut waspada. Dengan popularitas yang baru setengah tetapi Romi sudah mampu menempel elektabilitas Al Haris.

"Jelas ini pengingat keras atau warning buat Al Haris sebagai incumbent,” kata Wahyudi Almaroky pemerhati politik dan pemerintahan dari Pamong Institute, Jumat.

Dikatakannya Al Haris yang lebih tinggi popularita snya namun bisa dipepet Romi soal elektabilitas, itu bisa didefinisikan banyak hal. Boleh jadi ada faktor kepuasan publik yang menurun atau bisa pula karena faktor - faktor parsial seperti isu krusial yang mendowngrade elektabilitas gubernur. Misanya saja soal batubara, RTH atau yang teranyar soal kebijakan anggaran.

“Boleh jadi isu-isu itu berpengaruh dan sayangnya memang di rillis tersebut tidak menjelaskan soal faktor-faktor yang melemahkan Al Haris, tetapi apapun faktornya, posisi 23 persen itu posisi gawat bagi seorang incumbent,” kata Wahyudi selaku peneliti senior ilmu pemerintahan itu. 

Sebagai kandidat yang punya kemewahan fasilitas untuk mengupgrade elektabilitas, semestinya ini jadi bahan evaluasi pada tim Alharis. Publik tahu persis bahwa instrumen seorang penantang dan incumbent itu ibarat langit dan bumi. “Tapi ternyata hasilnya begitu dekat dengan ambang margin error, tentu ada yang salah dengan pembangunan citra incumbent selama ini,” katanya.

Pada prinsipnya Wahyudi bahwa dinamika dalam pertarungan yang sebetulnya belum terjadi itu lebih menguntungkan Romi. Pasalnya, selain upaya tim nya menaikkan elektabilitas. Romi juga kecipratan bonus larinya sejumlah pemilih yang mungkin dikecewakan incumbent dan secara psikologis beban yang ditantang jelas lebih berat ketimbang penantang.

Jika trend pergerakan popularitas dan elektabilitas itu bisa dikelola dengan konsisten bahkan digeber, Wahyudi meyakini Romi bisa mengalahkan Al Haris di pilgub Jambi pada November 2024. Tergantung tim nya memaksimalkan pergerakan itu. Soal waktu rasanya masih cukup,

Meski di atas angin, Wahyudi mengingatkan bahwa pertarungan pilgub Jambi kali ini akan juga tergantung pada hasil pileg dan Pilpres Februari nanti. Parpol akan memainkan perannya jauh lebih keras daripada pilgub 2020 silam,”. Hal itu lantaran parpol baru ‘perang besar’ tentu faktor suplement akan jadi perhatian lebih. “Nah di ruang ini Romi maupun Al Haris harus berhati - hati jangan sampai apa yang dialami Fasya di pilgub lalu juga meninpa mereka.

Survey Sigma Indonesia sendiri dilakukan di seluruh kabupaten dan kota dalam Provinsi Jambi dengan 1.200 responden yang mewakili populasi 2,4 juta pemilih. Dengan margin of error 2,9 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. 

Direktur Operasional SIGMA Indonesia, Agung Hidayat menjelaskan bahwa survey dilakukan di 120 desa/kelurahan dan 100 Kecamatan, dimana dipilih 5 RT secara random di setiap desa. “Untuk masing-masing RT dipilih 2 responden secara random yakni laki-laki dan perempuan dengan margin of eror 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," jelas Agung di D'Pathi Caffe, Jumat (28/7/2023).

Dari hasil survei popularitas kandidat, dijelaskannya Al Haris menempati posisi teratas dengan 93,1 persen, Cek Endra 73,4 persen, Ratu Munawaroh 70, 8 persen, Sy Fasha 68,7 persen, Abdullah Sani 62,2 persen dan Romi Hariyanto 56 persen.

Kemudian, Edi Purwanto 38,9 persen , Mashuri 27,9 persen, Adirozal 18,3 persen, Asafri Jaya Bakri 18,2 persen, Fadhil Arif 18,1 persen, Sukandar 17,7 persen, Safrial 16,3 persen dan Syafril Nursal 12,2 persen.

Mengenai elektabilitas, dikatakan Agung ada dua bagian yakni elektabilitas terbuka dan elektabilitas tertutup. Dimana untuk elektabilitas trlerbuka Al Haris menempati posisi teratas dengan 16 persen disusul Romi Hariyanto 10, 4 persen dan Sy Fasha 7,8 persen.

"Lalu Cek Endra 6,1 persen, Mashuri 5,8 persen, Safrial 3,1 persen, Ratu Munawaroh 3,1 persen, HBA 2,5 persen, Abdullah Sani 2,5 persen, Adirozal 1,4 persen, Sukandar 1,3 persen dan Edi Purwanto 1,3 persen," uajrnya.

Untuk elektabilitas tertutup, Al Haris kembali menempati posisi teratas dengan 23,6 persen, disusul Romi Hariyanto 15 persen, Sy Fasha 13,5 persen, Cek Endra 10,4 persen, Mashuri 5,8 persen dan Ratu Munawaroh 4,8 persen.

Adapun yang menempati popularitas dan elektabilitas tiga kandidat teratas, yakni Gubernur Jambi, Al Haris dengan popularitas 91,3 persen dengan elektabilitas 23,6 persen. Kemudian Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto yang meraih popularitas 56,60 persen dengan elektabilitas 15 persen, jarak popularitas dan elektabilitas 41,60 persen.

"Peluang meningkatkan elektabilitas masih banyak ruang, dengan catatan mampu meningkatkan popularitas sampai di atas 90 persen," kata Agung.

Menyikapi rillis survey Sigma Indonesia, juru bicara Romi Hariyanto, Bram Apriyanto mengaku surprise. Bram menduga elektabilitas Romi di kisaran 9-10 persen. “Ternyata hasilnya mengejutkan kita.

"Dengan pergerakan yang boleh dibilang jauh dari maksimal ternyata Bang Romi bisa memepet incumbent. Itu artinya warga Jambi wellcome terhadap sosok ini. Ini harapan baru masa depan Jambi,” kata Bram.



 

Pewarta: Agus Suprayitno

Editor : Nanang Mairiadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023