Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas cuaca di kota-kota besar Indonesia masih berawan hingga cerah berawan akibat dampak fenomena El Nino yang diprediksi terus bertahan hingga akhir tahun 2023.
BMKG menyatakan beberapa daerah mengalami hujan karena peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang disebabkan oleh aktifnya gelombang atmosfer.
Hasmororini memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan intensitas ringan hingga sedang di Banda Aceh, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Medan.
Selain itu, masyarakat juga harus waspada dengan adanya potensi asap di Palembang dan kabut di Jambi. Sedangkan, cuaca berawan hingga cuaca cerah berawan berpotensi terjadi di Bandar Lampung, Padang, Bengkulu, dan Pangkal Pinang.
Secara umum kondisi cuaca di Pulau Jawa sampai Kepulauan Sunda Kecil hari ini adalah cerah berawan hingga berawan.
Beralih ke Pulau Kalimantan, BMKG mengingat masyarakat tentang adanya potensi asap yang diprakirakan terjadi di Banjarmasin dan hujan dengan intensitas ringan di Tanjung Selor serta Samarinda. Cuaca berawan diprakirakan ada di Palangka Raya dan cerah berawan di Pontianak.
Beranjak ke wilayah Sulawesi, BMKG memprakirakan hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di Palu dan Mamuju.
Cuaca berawan ada di Makassar, Kendari, dan Manado. Sedangkan, cerah hanya ada di Gorontalo.
Sementara itu, wilayah timur Indonesia berpotensi berawan hingga berawan tebal ada di Ternate dan Ambon. Kemudian, hujan ringan diprakirakan terjadi di Manokwari dan Jayapura.
"Secara umum angin di wilayah Indonesia masih bertiup dari arah tenggara dengan kecepatan berkisar 5 hingga 45 kilometer per jam," ujar Hasmororini.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa belokan angin diprakirakan terdapat di Sumatera bagian utara, sebagian besar wilayah Kalimantan, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat yang mendukung terjadinya pertumbuhan awan hujan.
BMKG memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang di wilayah perairan barat Sumatera Barat, perairan Jawa Barat hingga Lampung dan Laut Sulu.
Peringatan gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4 meter terdapat di Samudera Hindia barat Sumatera hingga selatan Nusa Tenggara Barat.
Wilayah dengan tingkat kemudahan terbakar pada lapisan atas permukaan tanah dengan kategori sangat mudah terbakar terdapat di Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar wilayah Jawa, Bali Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian Kalimantan kecuali Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
"Kami imbau di wilayah-wilayah tersebut untuk menghindari membakar sampah juga tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat atau melakukan aktivitas lain yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan," pungkas Hasmororini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023