Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi meminta masyarakat rutin membersihkan tempat penampungan air agar tidak muncul jentik nyamuk guna mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Jambi Rini di Jambi Jumat mengatakan, telah terjadi peningkatan kasus DBD di daerah itu pada Januari 2024.
Rini menyebutkan bahwa meningkatnya kasus DBD pada awal 2024 itu karena terjadi musim hujan.
Selain itu faktor lain yang mempengaruhi adalah kebersihan lingkungan di masyarakat. Masih ditemukan banyak wadah penampung air yang di dalamnya terdapat jentik nyamuk.
Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk di tempat penampungan air masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.
Berdasarkan survei yang dilakukan Dinkes Kota Jambi, pada 100 rumah warga 60 persen di antaranya masih ditemukan jentik nyamuk di tempat penampung air kamar mandi.
"Kalau ada jentik artinya tempat penampung airnya sudah seminggu tidak dibersihkan. Masyarakat harus membersihkannya setiap minggu, jika sebulan sekali tidak bisa menghilangkan jentik nyamuk," katanya.
Dinkes setempat juga melaporkan pada Januari 2024 tercatat 56 kasus DBD di daerah itu.
Dari data itu, Dinkes menilai perlu dilakukan pengendalian agar kasus tidak meningkat kembali.
Rini juga menjelaskan, sepanjang 2023 lalu ada 312 kasus DBD di Kota Jambi. Di mana tujuh pasien di antaranya meninggal dunia.
Kejadian kasus DBD terbanyak terjadi di Kelurahan Kenali Besar sebanyak 40 kasus pada tahun 2023, dua di antara meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Jambi Rini di Jambi Jumat mengatakan, telah terjadi peningkatan kasus DBD di daerah itu pada Januari 2024.
Rini menyebutkan bahwa meningkatnya kasus DBD pada awal 2024 itu karena terjadi musim hujan.
Selain itu faktor lain yang mempengaruhi adalah kebersihan lingkungan di masyarakat. Masih ditemukan banyak wadah penampung air yang di dalamnya terdapat jentik nyamuk.
Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk di tempat penampungan air masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.
Berdasarkan survei yang dilakukan Dinkes Kota Jambi, pada 100 rumah warga 60 persen di antaranya masih ditemukan jentik nyamuk di tempat penampung air kamar mandi.
"Kalau ada jentik artinya tempat penampung airnya sudah seminggu tidak dibersihkan. Masyarakat harus membersihkannya setiap minggu, jika sebulan sekali tidak bisa menghilangkan jentik nyamuk," katanya.
Dinkes setempat juga melaporkan pada Januari 2024 tercatat 56 kasus DBD di daerah itu.
Dari data itu, Dinkes menilai perlu dilakukan pengendalian agar kasus tidak meningkat kembali.
Rini juga menjelaskan, sepanjang 2023 lalu ada 312 kasus DBD di Kota Jambi. Di mana tujuh pasien di antaranya meninggal dunia.
Kejadian kasus DBD terbanyak terjadi di Kelurahan Kenali Besar sebanyak 40 kasus pada tahun 2023, dua di antara meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024