Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerima usulan pemberian dana bantuan stimulan untuk lahan petani seluas 26.998 hektare (ha) yang mengalami gagal panen akibat bencana banjir tahun 2024.

“Total ada Rp233,8 miliar lebih biaya bantuan yang diharapkan petani dari pemerintah dalam hal ini BNPB,” kata Kepala BNPB, Suharyanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan petani yang gagal panen akan diberikan bantuan tunai senilai Rp8 juta per hektare lahan yang rusak.

Besaran dana bantuan per hektare tersebut didapatkan berdasarkan perhitungan biaya operasional yang dibutuhkan para petani, sehingga bisa menanami kembali lahan mereka yang tersebar di Jawa dan Sumatera.

Ia mengaku hal itu merupakan mandat yang diberikan Presiden kepada BNPB untuk menangani bantuan kepada petani gagal panen, karena terdampak banjir.

"Berdasarkan keputusan rapat umum tingkat menteri, bantuan ini akan dilanjutkan tahun ini," ujarnya.

Sebelumnya, ada beberapa petani di Jawa Tengah yang mengalami gagal panen akibat banjir dan sudah menerima bantuan dana stimulan dengan nilai per hektare Rp8 juta.

Masing-masing petani di Pekalongan, Grobogan, Jepara, Demak, Pati, Kudus, Brebes, dan Kendal. Mereka menerima dana bantuan stimulan BNPB sebanyak tiga kali mulai dari 13 Desember 2023, 23 Januari 2024 dan 7 Februari 2024.

“Kenapa Jawa Tengah? Karena di sana jumlah lahan petani yang mengalami gagal panen paling besar,” kata dia.

Meski dalam laporannya tidak menyebutkan berapa jumlah total dana yang disalurkan dan luas lahan petani yang mengalami kerusakan, sehingga gagal panen, Suharyanto memastikan dana yang disalurkan sudah sesuai perhitungan, sehingga petani cukup melakukan penanaman kembali.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024