Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk siaga penuh 24 jam agar tanggap darurat bencana.
“BNPB, BPBD, harus siaga 24 jam, cuaca yang ekstrem saat ini mengharuskan seluruh jajaran di daerah juga harus siaga tanggap darurat,” kata Fikri dalam keterangannya yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Langkah itu, menurut dia, bernilai penting untuk dilakukan, terutama mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi cuaca ekstrem masih akan terjadi di Indonesia di sepanjang Desember ini.
Diketahui, kejadian bencana alam meningkat dalam kurun waktu beberapa hari belakangan. Salah satunya adalah kejadian longsor di Kecamatan Salem, Brebes, Sabtu (14/12) yang membuat sempat membuat dua desa terisolir.
Akses jalan menuju kedua desa itu lalu menjadi lumpuh total akibat tertutup material longsor di 11 titik, bahkan memaksa 1.200 jiwa terjebak tanpa akses keluar-masuk. Selain itu, pasokan air bersih yang terputus juga memaksa sebagian warga mengungsi ke gedung sekolah.
Atas kondisi kedaruratan tersebut, Fikri pun meminta penanganan pasca-bencana harus dilakukan secepatnya.
“BNPB bekerja sama dengan BPBD serta pemerintah daerah (pemda) harus secepatnya memberikan bantuan penanganan, karena kalau soal sandang, papan, dan pangan itu tidak bisa ditunda, apalagi bencana, sandang juga seperti itu, secepatnya diberikan kepada korban bencana,” kata dia.
Sebelumnya BMKG menyatakan akan melakukan upaya modifikasi cuaca menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2025.