Pemkot Jambi siapkan skema subsidi harga bahan pokok antisipasi kenaikan harga dalam rangka pengendalian inflasi di daerah setempat.
Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih di Jambi, Kamis, mengatakan apabila terjadi kenaikan harga yang signifikan maka pemerintah akan melakukan subsidi untuk menstabilkan harga.
"Misalkan harga cabai merah normalnya Rp30 ribu tiba-tiba naik menjadi Rp40 ribu pemerintah akan segera berkoordinasi dengan agen cabai merah agar tetap menjual cabai merah dengan harga Rp30 ribu yang mana Rp10 ribunya harga yang seharusnya naik akan diganti oleh pemerintah menggunakan dana APBD," kata dia.
Dengan strategi itu diharapkan dapat menstabilkan inflasi di Kota Jambi.
Sri mengatakan Pemkot Jambi juga sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan produsen bahan pokok yang ada di Kabupaten Sleman dan Purworejo.
Selanjutnya pada 7 Maret, Pemkot Jambi siap berbelanja cabai di daerah produsen untuk dibawa ke Jambi dengan subsidi ongkos angkut dari Bank Indonesia. Skema ini membuat harga cabai yang dipasarkan di Jambi tetap seperti harga di petani.
"Itu adalah salah satu upaya yang dilakukan pemerintah agar harga cabai di Kota Jambi terus terkendali, kami akan terus berupaya agar kerja sama tersebut dapat terus dilakukan," kata dia.
Selain itu, untuk mencegah inflasi terus terjadi, Pemkot bersama Forkopimda sudah melakukan Gerakan Ayo Menanam yang nantinya dikelola oleh kelompok tani setempat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi Boy Evridal Asri mengatakan Pemkot Jambi menyiapkan lahan empat hektar untuk digunakan menanam cabai merah. Saat ini, lahan yang baru digunakan seluas 1,5 hektare.
"Saat ini baru 1,5 hektare yang sudah ditanam dan rencananya dalam satu bulan 1 hektare tanah akan disiapkan agar bisa ditanam," kata dia.
Ia menambahkan dari keseluruhan wilayah di Kota Jambi hanya dua persen kawasan yang dapat digunakan menjadi lahan pertanian.
Lahan pertanian di Kota Jambi memiliki luas lebih kurang 1.400 hektare yang digunakan untuk sawah dan pertanian lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Penjabat Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih di Jambi, Kamis, mengatakan apabila terjadi kenaikan harga yang signifikan maka pemerintah akan melakukan subsidi untuk menstabilkan harga.
"Misalkan harga cabai merah normalnya Rp30 ribu tiba-tiba naik menjadi Rp40 ribu pemerintah akan segera berkoordinasi dengan agen cabai merah agar tetap menjual cabai merah dengan harga Rp30 ribu yang mana Rp10 ribunya harga yang seharusnya naik akan diganti oleh pemerintah menggunakan dana APBD," kata dia.
Dengan strategi itu diharapkan dapat menstabilkan inflasi di Kota Jambi.
Sri mengatakan Pemkot Jambi juga sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan produsen bahan pokok yang ada di Kabupaten Sleman dan Purworejo.
Selanjutnya pada 7 Maret, Pemkot Jambi siap berbelanja cabai di daerah produsen untuk dibawa ke Jambi dengan subsidi ongkos angkut dari Bank Indonesia. Skema ini membuat harga cabai yang dipasarkan di Jambi tetap seperti harga di petani.
"Itu adalah salah satu upaya yang dilakukan pemerintah agar harga cabai di Kota Jambi terus terkendali, kami akan terus berupaya agar kerja sama tersebut dapat terus dilakukan," kata dia.
Selain itu, untuk mencegah inflasi terus terjadi, Pemkot bersama Forkopimda sudah melakukan Gerakan Ayo Menanam yang nantinya dikelola oleh kelompok tani setempat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi Boy Evridal Asri mengatakan Pemkot Jambi menyiapkan lahan empat hektar untuk digunakan menanam cabai merah. Saat ini, lahan yang baru digunakan seluas 1,5 hektare.
"Saat ini baru 1,5 hektare yang sudah ditanam dan rencananya dalam satu bulan 1 hektare tanah akan disiapkan agar bisa ditanam," kata dia.
Ia menambahkan dari keseluruhan wilayah di Kota Jambi hanya dua persen kawasan yang dapat digunakan menjadi lahan pertanian.
Lahan pertanian di Kota Jambi memiliki luas lebih kurang 1.400 hektare yang digunakan untuk sawah dan pertanian lainnya.
Editor : Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024