Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tektonik berkekuatan 5,3 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Kamis, pukul 07.19 WIB tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa hasil analisis pemodelan gempa bumi, gempa di Mamberamo Raya tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Data terbaru yang dihimpun BMKG menyatakan titik koordinat gempa berada di 1,83 lintang selatan (LS), 137,50 bujur timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.
Sedangkan pusat gempa berada di laut dengan jarak 50 kilometer sebelah barat laut Benuki, Mamberamo Raya. Terjadi perubahan dari sebelumnya diinformasikan BMKG pusat gempa berada di Kasonaweja, Mamberamo Raya dengan jarak 79 kilometer.
Daryono menyatakan analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip, dipicu akibat adanya aktivitas Sesar Yapen.
Getaran gempa yang ditimbulkan memiliki skala intensitas V MMI atau getaran dirasakan hampir semua penduduk hingga orang banyak terbangun di daerah Sawai, Benuki, Memberamo Hilir, Kota Burmeo, Botawa. Selanjutnya, Kota Sarmi, Serui dan Kota Mulia dengan skala intensitas II-II dan IV MMI.
Hingga saat ini BMKG belum menerima laporan adanya dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut dari masyarakat maupun instansi terkait di daerah setempat
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa hasil analisis pemodelan gempa bumi, gempa di Mamberamo Raya tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Data terbaru yang dihimpun BMKG menyatakan titik koordinat gempa berada di 1,83 lintang selatan (LS), 137,50 bujur timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.
Sedangkan pusat gempa berada di laut dengan jarak 50 kilometer sebelah barat laut Benuki, Mamberamo Raya. Terjadi perubahan dari sebelumnya diinformasikan BMKG pusat gempa berada di Kasonaweja, Mamberamo Raya dengan jarak 79 kilometer.
Daryono menyatakan analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip, dipicu akibat adanya aktivitas Sesar Yapen.
Getaran gempa yang ditimbulkan memiliki skala intensitas V MMI atau getaran dirasakan hampir semua penduduk hingga orang banyak terbangun di daerah Sawai, Benuki, Memberamo Hilir, Kota Burmeo, Botawa. Selanjutnya, Kota Sarmi, Serui dan Kota Mulia dengan skala intensitas II-II dan IV MMI.
Hingga saat ini BMKG belum menerima laporan adanya dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut dari masyarakat maupun instansi terkait di daerah setempat
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024