Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres sangat berduka atas meninggalnya seorang staf Departemen Keselamatan dan Keamanan (Safety and Security/DSS) PBB dan staf DSS lainnya yang terluka dalam serangan di Gaza, kata wakil juru bicaranya pada Senin (13/5).
Insiden itu terjadi pada Senin pagi ketika kendaraan mereka yang bertanda PBB ditabrak dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Eropa di Rafah, demikian disampaikan Farhan Haq, wakil juru bicara sekjen PBB.
"Sekjen mengutuk semua serangan terhadap personel PBB dan menyerukan penyelidikan penuh. Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga staf yang tewas," ujar Haq.
Dengan konflik di Gaza yang terus menimbulkan banyak korban jiwa, tidak hanya warga sipil, tapi, juga pekerja kemanusiaan, sekjen PBB menegaskan kembali seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan dan membebaskan semua sandera, kata Haq.
Staf DSS tersebut menjadi staf internasional PBB pertama yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sekitar 190 staf PBB asal Palestina telah kehilangan nyawa mereka.
Nama dan kewarganegaraan staf DSS yang tewas dan terluka dirahasiakan karena PBB sedang dalam proses memberikan informasi kepada pemerintah terkait dan anggota keluarga terkait, tutur Haq.
Dia mengatakan badan internasional tersebut sedang berusaha mendapatkan rincian mengenai insiden itu.
Para staf DSS itu sedang melakukan pekerjaan rutin mereka, pergi ke berbagai lokasi untuk menilai kondisi keamanan, ujar Haq.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Insiden itu terjadi pada Senin pagi ketika kendaraan mereka yang bertanda PBB ditabrak dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Eropa di Rafah, demikian disampaikan Farhan Haq, wakil juru bicara sekjen PBB.
"Sekjen mengutuk semua serangan terhadap personel PBB dan menyerukan penyelidikan penuh. Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga staf yang tewas," ujar Haq.
Dengan konflik di Gaza yang terus menimbulkan banyak korban jiwa, tidak hanya warga sipil, tapi, juga pekerja kemanusiaan, sekjen PBB menegaskan kembali seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan dan membebaskan semua sandera, kata Haq.
Staf DSS tersebut menjadi staf internasional PBB pertama yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sekitar 190 staf PBB asal Palestina telah kehilangan nyawa mereka.
Nama dan kewarganegaraan staf DSS yang tewas dan terluka dirahasiakan karena PBB sedang dalam proses memberikan informasi kepada pemerintah terkait dan anggota keluarga terkait, tutur Haq.
Dia mengatakan badan internasional tersebut sedang berusaha mendapatkan rincian mengenai insiden itu.
Para staf DSS itu sedang melakukan pekerjaan rutin mereka, pergi ke berbagai lokasi untuk menilai kondisi keamanan, ujar Haq.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024