Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa pemerintah menjamin keadilan bagi seluruh peserta yang mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) sekolah kedinasan 2024 agar semua orang punya kesempatan dan hak yang sama.
“Mau anak pejabat, anak masyarakat biasa, semua punya kesempatan yang sama karena seleksinya pakai computer asissted test (CAT), berbasis online yang langsung ketahuan hasilnya,” kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan seleksi sekolah kedinasan kali ini berjalan dengan aman dan mencegah berbagai praktik kecurangan, salah satunya dilakukan dengan double face recognition.
Pertama, ketika peserta daftar ulang yang ditangani oleh sekolah kedinasan terkait dan face recognition. Kedua, dilakukan ketika peserta akan mengerjakan soal.
"Double check ini untuk memastikan peserta terkait adalah benar sesuai dengan identitasnya dan tak ada joki yang bisa masuk," ujarnya.
Anas menekankan bahwa dalam pelaksanaan seleksi ini tidak ada satu pun pihak yang dapat membantu kelulusan kecuali diri peserta sendiri.
Sistem CAT yang digunakan telah menjamin tidak akan ada celah bagi praktik kecurangan. Semua mekanisme dan sistem seleksi sudah terintegrasi dan terkomputerisasi, transparan, dan akuntabel.
"Jangan percaya jika ada pihak yang menjanjikan kelulusan, terlebih yang meminta sejumlah uang. Karena dipastikan tidak akan ada praktik calo dalam seleksi ini," ungkap Anas.
Dia menyampaikan kepada seluruh peserta calon mahasiswa/praja/taruna sekolah kedinasan untuk percaya pada kemampuan diri sendiri dalam mengikuti seleksi ini.
Seleksi sekolah kedinasan ini merupakan upaya pemerintah untuk menghasilkan SDM hebat yang dapat memberikan dampak bagi masyarakat.
Anas juga berharap agar peserta yang lolos nanti merupakan SDM terbaik untuk mengabdi bagi bangsa dan negara.
Peserta yang lolos diharapkan mempunyai cita-cita yang hebat serta multitasking dan multitalenta untuk menghadapi tantangan bangsa yang hebat ke depannya dan menjalankan pemerintahan yang digital.
"Teman-teman peserta harus optimis, percaya diri bahwa bisa memberikan hasil yang terbaik. Jangan lupa untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan memohon doa restu orang tua. Selamat berkompetisi untuk seluruh calon Mahasiswa/Praja/Taruna Sekolah Kedinasan Tahun Ajaran 2024 yang akan mengikuti SKD," tambahnya.
Sementara itu, Plt. Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto menyampaikan jumlah peserta SKD sekolah kedinasan mencapai 113.177 peserta.
Jumlah ini didapat setelah dilakukan seleksi administrasi dan pendaftaran pada Mei dan Juni lalu.
Haryomo juga mengingatkan peserta agar selalu semangat, optimis, dan totalitas dalam mengikuti rangkaian seleksi sekolah kedinasan.
"Berikan usaha terbaik, perjuangan masih cukup panjang," pungkas Haryomo.
Seleksi sekolah kedinasan ini dimulai dengan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Periode SKD dilaksanakan secara serentak pada 18 Juli hingga 6 Agustus di berbagai titik lokasi ujian, yang terdiri dari Kantor BKN Pusat, 14 Kantor Regional BKN, 21 UPT BKN, serta 4 lokasi mandiri instansi.
Pemerintah pada tahun ini membuka jalur penerimaan CPNS pada 8 instansi penyelenggara sekolah kedinasan dengan alokasi sebanyak 3.445 formasi.
Sekolah kedinasan yang diberikan alokasi formasi adalah Politeknik Keuangan Negara (STAN) 722 formasi, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) 721 formasi, Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) 400 formasi, Politeknik Siber dan Sandi Negara 105 formasi, Politeknik Statistika STIS 355 formasi, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan dan Politeknik Imigrasi 400 formasi.
Kemudian, 22 sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan sebanyak 622 formasi, serta Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) 120 formasi.
Usai SKD, peserta yang lolos akan mengikuti tahapan Seleksi Lanjutan dengan CAT BKN serta Seleksi Lanjutan Non-CAT BKN. Sedangkan, untuk pengumuman kelulusan sekolah kedinasan direncanakan pada akhir September 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
“Mau anak pejabat, anak masyarakat biasa, semua punya kesempatan yang sama karena seleksinya pakai computer asissted test (CAT), berbasis online yang langsung ketahuan hasilnya,” kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan seleksi sekolah kedinasan kali ini berjalan dengan aman dan mencegah berbagai praktik kecurangan, salah satunya dilakukan dengan double face recognition.
Pertama, ketika peserta daftar ulang yang ditangani oleh sekolah kedinasan terkait dan face recognition. Kedua, dilakukan ketika peserta akan mengerjakan soal.
"Double check ini untuk memastikan peserta terkait adalah benar sesuai dengan identitasnya dan tak ada joki yang bisa masuk," ujarnya.
Anas menekankan bahwa dalam pelaksanaan seleksi ini tidak ada satu pun pihak yang dapat membantu kelulusan kecuali diri peserta sendiri.
Sistem CAT yang digunakan telah menjamin tidak akan ada celah bagi praktik kecurangan. Semua mekanisme dan sistem seleksi sudah terintegrasi dan terkomputerisasi, transparan, dan akuntabel.
"Jangan percaya jika ada pihak yang menjanjikan kelulusan, terlebih yang meminta sejumlah uang. Karena dipastikan tidak akan ada praktik calo dalam seleksi ini," ungkap Anas.
Dia menyampaikan kepada seluruh peserta calon mahasiswa/praja/taruna sekolah kedinasan untuk percaya pada kemampuan diri sendiri dalam mengikuti seleksi ini.
Seleksi sekolah kedinasan ini merupakan upaya pemerintah untuk menghasilkan SDM hebat yang dapat memberikan dampak bagi masyarakat.
Anas juga berharap agar peserta yang lolos nanti merupakan SDM terbaik untuk mengabdi bagi bangsa dan negara.
Peserta yang lolos diharapkan mempunyai cita-cita yang hebat serta multitasking dan multitalenta untuk menghadapi tantangan bangsa yang hebat ke depannya dan menjalankan pemerintahan yang digital.
"Teman-teman peserta harus optimis, percaya diri bahwa bisa memberikan hasil yang terbaik. Jangan lupa untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan memohon doa restu orang tua. Selamat berkompetisi untuk seluruh calon Mahasiswa/Praja/Taruna Sekolah Kedinasan Tahun Ajaran 2024 yang akan mengikuti SKD," tambahnya.
Sementara itu, Plt. Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto menyampaikan jumlah peserta SKD sekolah kedinasan mencapai 113.177 peserta.
Jumlah ini didapat setelah dilakukan seleksi administrasi dan pendaftaran pada Mei dan Juni lalu.
Haryomo juga mengingatkan peserta agar selalu semangat, optimis, dan totalitas dalam mengikuti rangkaian seleksi sekolah kedinasan.
"Berikan usaha terbaik, perjuangan masih cukup panjang," pungkas Haryomo.
Seleksi sekolah kedinasan ini dimulai dengan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
Periode SKD dilaksanakan secara serentak pada 18 Juli hingga 6 Agustus di berbagai titik lokasi ujian, yang terdiri dari Kantor BKN Pusat, 14 Kantor Regional BKN, 21 UPT BKN, serta 4 lokasi mandiri instansi.
Pemerintah pada tahun ini membuka jalur penerimaan CPNS pada 8 instansi penyelenggara sekolah kedinasan dengan alokasi sebanyak 3.445 formasi.
Sekolah kedinasan yang diberikan alokasi formasi adalah Politeknik Keuangan Negara (STAN) 722 formasi, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) 721 formasi, Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) 400 formasi, Politeknik Siber dan Sandi Negara 105 formasi, Politeknik Statistika STIS 355 formasi, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan dan Politeknik Imigrasi 400 formasi.
Kemudian, 22 sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan sebanyak 622 formasi, serta Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) 120 formasi.
Usai SKD, peserta yang lolos akan mengikuti tahapan Seleksi Lanjutan dengan CAT BKN serta Seleksi Lanjutan Non-CAT BKN. Sedangkan, untuk pengumuman kelulusan sekolah kedinasan direncanakan pada akhir September 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024