Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Jambi siap melakukan uji lingkungan di sekitar tol Bayung Lencir-Tempino (Baleno) secara periodik.
Kepala BPJN IV Jambi Ibnu Kurniawan di Jambi, Senin, mengatakan pengujian dilakukan untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan dari pembangunan tol.
Dampak terhadap lingkungan yang dimaksud meliputi perubahan dalam intensitas resapan air, kerusakan ekosistem serta peningkatan polisi udara dan suara.
BPJN Jambi , kata dia, melakukan pengujian lingkungan setiap tiga bulan sekali.
Pengujian lingkungan yang dilakukan adalah pengujian kualitas udara ambien, pengujian kebisingan lingkungan, pengujian getaran mekanis dan pengujian kualitas air permukaan.
Sejalan dengan pembangunan tol terdapat penghijauan berupa penanaman pohon pada area ROW tol sebagai upaya pengembalian lingkungan akibat pekerjaan konstruksi.
Pembangunan tol Bayung Lencir – Tempino seksi 3 juga menata sistem drainase kawasan untuk menghindari genangan atau banjir di area sekitar jalan tol.
Sebelumnya BPJN juga telah memastikan terpenuhinya beberapa aspek pembangunan diantaranya izin quarry tanah, izin AMP, izin batching plant serta izin- izin lain yang diperlukan dan memastikan pelaksanaan pekerjaan disertai pengujian lingkungan untuk memenuhi standar yang ada.
Tol Baleno ditargetkan selesai pada Agustus 2024, pada awal Juli progres pengerjaan tol ini mencapai 85,4 persen.
Kepala Satker Jalan Bebas Hambatan Jambi Benny Christiawan mengatakan penyelesaian tol ini mengalami keterlambatan dari target yang sebelumnya 30 Juni 2024 menjadi 31 Agustus sesuai addendum terbaru.
Keterlambatan ini, karena permasalahan pembebasan lahan yang sebelumnya dari kontraktor meminta untuk dibebaskan paling lambat akhir 2023, secara bertahap baru bisa selesai sebagian besar pada Juni lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024
Kepala BPJN IV Jambi Ibnu Kurniawan di Jambi, Senin, mengatakan pengujian dilakukan untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan dari pembangunan tol.
Dampak terhadap lingkungan yang dimaksud meliputi perubahan dalam intensitas resapan air, kerusakan ekosistem serta peningkatan polisi udara dan suara.
BPJN Jambi , kata dia, melakukan pengujian lingkungan setiap tiga bulan sekali.
Pengujian lingkungan yang dilakukan adalah pengujian kualitas udara ambien, pengujian kebisingan lingkungan, pengujian getaran mekanis dan pengujian kualitas air permukaan.
Sejalan dengan pembangunan tol terdapat penghijauan berupa penanaman pohon pada area ROW tol sebagai upaya pengembalian lingkungan akibat pekerjaan konstruksi.
Pembangunan tol Bayung Lencir – Tempino seksi 3 juga menata sistem drainase kawasan untuk menghindari genangan atau banjir di area sekitar jalan tol.
Sebelumnya BPJN juga telah memastikan terpenuhinya beberapa aspek pembangunan diantaranya izin quarry tanah, izin AMP, izin batching plant serta izin- izin lain yang diperlukan dan memastikan pelaksanaan pekerjaan disertai pengujian lingkungan untuk memenuhi standar yang ada.
Tol Baleno ditargetkan selesai pada Agustus 2024, pada awal Juli progres pengerjaan tol ini mencapai 85,4 persen.
Kepala Satker Jalan Bebas Hambatan Jambi Benny Christiawan mengatakan penyelesaian tol ini mengalami keterlambatan dari target yang sebelumnya 30 Juni 2024 menjadi 31 Agustus sesuai addendum terbaru.
Keterlambatan ini, karena permasalahan pembebasan lahan yang sebelumnya dari kontraktor meminta untuk dibebaskan paling lambat akhir 2023, secara bertahap baru bisa selesai sebagian besar pada Juni lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2024