Gubernur Jambi Al Haris menyebut pengembangan geopark di Kabupaten Merangin provinsi setempat penting melalui pendekatan konservasi yang berkelanjutan dan penguatan edukasi lingkungan.
"Pembangunan geopark bukan hanya tentang menjaga alam, tetapi juga tentang menyiapkan ruang edukasi dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat. Jambi siap menjadi bagian dari gerakan besar ini," kata Al Haris melalui keterangan tertulis yang diterima di Jambi, Rabu.
Ia menegaskan geopark memiliki posisi penting menghubungkan potensi alam, budaya, dan ekonomi kreatif masyarakat lokal. Mengingat geopark dapat menjadi ruang belajar bagi generasi muda sekaligus mendorong inovasi riset dan pariwisata berkualitas.
Gubernur mengapresiasi terlaksananya geopark leader forum yang dinilainya penting untuk menyatukan langkah antar daerah dan memperkaya wawasan dalam mengembangkan geopark nasional.
Ia berharap forum itu dapat memicu semangat bersama untuk memperkuat geopark sebagai pondasi pembangunan masa depan.
Dalam forum bertema Building Knowledge for Indonesia's Geopark Development yang diselenggarakan di Jakarta, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyampaikan bahwa geopark merupakan aset masa depan yang dinamis.
Keberadaan geopark tidak boleh dipandang sebagai warisan statis, melainkan laboratorium alam terbuka yang menghadirkan literasi lingkungan, budaya, serta ruang kolaborasi yang konkret antar pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat.
Menurutnya, pengembangan geopark bertumpu pada tiga pilar utama konservasi, edukasi, dan peningkatan ekonomi lokal yang berlandaskan keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan kekayaan budaya.
Menteri PPN juga menjelaskan bahwa geopark telah ditetapkan sebagai salah satu indikator dalam RPJMN 2025–2029.
Dengan kekayaan geologi Indonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng besar dunia, Indonesia memiliki potensi geopark yang sangat besar. Risiko bencana seperti gempa bumi, tsunami, dan aktivitas vulkanik justru menunjukkan betapa kayanya keragaman geologi Indonesia yang dapat dikembangkan sebagai taman bumi.
Saat ini Indonesia memiliki 12 UNESCO Global Geopark (UGGp) dan ditargetkan bertambah menjadi 17 pada 2029.
Bappenas menekankan pentingnya integrasi geopark dalam rencana pengembangan wilayah, termasuk dengan sektor agro dan kehutanan. Penguatan sumber daya manusia, riset, dan teknologi seperti digitalisasi serta penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk monitoring juga dinilai penting.
Di samping itu, pariwisata di kawasan geopark diharapkan bergerak menuju konsep pariwisata berkualitas yang menjaga keberlanjutan konservasi, serta mendorong perkembangan geoproduct lokal sebagai bagian dari ekonomi kreatif.
Dalam forum tersebut, Menteri PPN menegaskan bahwa kepala daerah memiliki peran strategis dalam pengembangan geopark, mulai dari menjadi inovator, kolaborator, hingga koordinator lintas sektor.
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2025