Jakarta, Antarajambi.com - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kaum
perempuan merupakan kunci perdamaian mulai dari lingkup kecil hingga
besar.
"Memang perempuan dan ibu-ibu berperan penting, mereka bisa jadi kunci perdamaian baik scope
kecil di keluarga, kemudian di wilayah kabupaten, dan lebih besar
provinsi, negara dan global," kata Presiden dalam sambutannya pada
peringatan Hari Perdamaian Internasional di Kabupaten Sumenep, Jawa
Timur, Minggu.
Presiden mengatakan perdamaian tidak bisa dipaksakan tapi harus ditumbuhkembangkan dan para perempuan bisa berperan di dalamnya.
Pada
acara peringatan di Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk yang dihadiri oleh
Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid dan pemimpin UN Woman itu,
Presiden juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara besar dengan
519 kabupaten/kota, 34 provinsi, 1.100 bahasa, dan beragam budaya.
"Saya ingatkan kembali karena negara kita negara besar," katanya.
Kalau Singapura hanya punya empat suku, ia melanjutkan, Indonesia memiliki 714 suku.
"Indonesia
punya 714 suku dan keragaman lainnya, Presiden Afghanistan mengingatkan
supaya kita berhati-hati dengan apa yang terjadi di negara itu,"
katanya.
Ia menuturkan bahwa Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengingatkan
agar Indonesia tidak berubah menjadi seperti negaranya, yang sudah
memiliki 40 suku dan 25 tahun hidup dalam pertikaian dan perang.
"Suku yang bermacam-macam adalah anugerah Allah. Oleh karena itu kita jaga persaudaraan, ukhuwah Islamiah, ukhuwah watoniah dalam scope yang lebih besar," katanya.
Ia menambahkan Desember nanti Presiden Afghanistan akan mengirim 40
utusan yang meliputi ulama dan tokoh masyarakat melihat cara Indonesia
membangun persatuan.
"Inilah pentingnya perdamaian dalam scope yang besar dan global," katanya.
Dalam kesempatan itu Presiden juga memberikan kuis mengenai
keberagaman Indonesia kepada hadirin dan mereka yang berhasil menjawab
pertanyaan mendapat hadiah sepeda dari Presiden.
Presiden: perempuan kunci perdamaian
Minggu, 8 Oktober 2017 21:28 WIB