Muaratebo (ANTARA Jambi) - Seekor gajah yang berkeliaran di pinggir Sungai Batanghari, Tebo Ulu, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, dilaporkan merusak lahan perkebunan karet dan padi milik warga di daerah itu.
Seorang warga sekitar yang menjadi korban mengatakan, kebun karet miliknya porak poranda akibat dirusak seekor gajah.
"Tidak hanya tanaman karet yang dirusak, tetapi satu karung padi yang tersimpan di gubuk juga habis dimakan gajah," katanya.
Warga yang berjumlah sekitar 50 orang berhasil menghalau gajah itu hingga keluar perkebunan.
Menurut dia, saat itu, Jumat (7/4) ia hendak menyadap karet yang berada di tepian Sungai Batanghari.
Saat hendak mulai bekerja ternyata tanaman karet yang baru berumur sekitar lima bulan yang berada di sebelah kebun, tampak patah dan ambruk serta satu karung padi yang sudah di panen di sebelah gubug berserakan di tanah.
Setelah ditelusuri, warga menemukan seekor gajah yang sudah besar di pinggiran sungai.
"Saya tidak berani mendekat karena gajah tersebut cukup besar dan tampak tengah mengamuk," ujarnya.
Dengan bantuan warga sekitar, gajah tersebut kemudian dihalau ke luar perkebunan.
Pihak Kepolisian Resor Tebo sebenarnya telah berupaya menanggulangi keberadaan gajah yang mengganggu perkebunan warga ini dengan menggandeng LSM Internasional, FZS (Frankfurt Zoological Society) dari Jerman, guna memasang pagar kawat beraliran listrik untuk mengusir hama gajah dan binatang lainnya yang sering mengganggu kebun warga.
"Pemasangan pagar kawat berlistrik tegangan rendah itu untuk mengusir gajah dan binatang lain yang sering merusak kebun warga," kata Kapolres Tebo AKBP Zainuri Anwar.
Pemasangan pagar kawat beraliran listrik kali ini dilakukan di SP 2 Desa Sekutur Saya, Kecamatan Serai Serumpun pada bulan lalu.
"Cara ini cukup efektif mengusir gajah yang mengganggu kebun warga. meski masih ada satu dua hewan yang berhasil lolos dan tetap masuk ke kebun-kebun warga," ujar Kapolres Tebo. (T.KR-BS)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012