Surabaya (ANTARA Jambi) - Menteri Pariwisata Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif/Menparekraf, Mari Elka Pangestu, menilai pengetahuan masyarakat terhadap keberadaan taman budaya di Indonesia minim karena kurangnya promosi untuk mengenalkan kepada generasi muda.

"Memang keberadaan taman budaya dan tingkat kunjungannya tergantung daerahnya. Namun, sosialisasi dan publikasi taman budaya sangat penting," katanya, ditemui dalam Lokakarya Nasional Pengembangan Seni dan Budaya, di Surabaya, Kamis.

Budaya memiliki makna sangat luas baik dari sisi tradisional maupun kontemporer. Di samping itu, ada aspek perlindungan dan pengembangan yang dimaksud budaya.

Oleh karena itu, sejak sekarang pemerintah daerah perlu segera menciptakan iklim kreatifitas di taman budaya supaya masyarakat di Tanah Air termasuk kalangan muda mengenal lebih dalam apa yang dimaksud taman budaya.

Sesuai program, Kementerian Pariwisata Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif siap melakukan serangkaian upaya untuk menarik masyarakat berkunjung ke taman budaya pada tiga tahun mendatang.

Ia menyatakan perlu adanya dokumentasi dan pengarsipan segala hal tentang kebudayaan Bangsa Indonesia terutama di tingkat daerah.

Lemahnya aspek dokumentasi tampak dari pertunjukan Tari Saman yang disajikan di sejumlah daerah. Apalagi, Tari Saman seharusnya dilakukan oleh laki-laki yang memiliki rambut panjang.

Bahkan penari Tari Saman bukan sejumlah perempuan. Untuk itu, dokumentasi kembali menjadi sangat penting guna menghindarkan adanya klaim seperti yang terjadi pada Tari Tor-Tor, katanya.(PSO-165)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012