Muarojambi, Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Badan Nasional Penangulangan Bencana Daerah (BNPBD) Provinsi Jambi Zubaidi AR mengatakan, struktur tanah di Desa Pulau Kayu Aro, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi dapat mengakibatkan longsor susulan sehingga harus dipasang kawat penahan.
"Dilihat dari struktur tanahnya diperkirakan longsor susulan masih bisa terjadi. Karena itu, perlu dilakukan antisipasi penyelamatan dan penanggulangan longsor dan berdasarkan rapat internal, kami sudah siapkan antisipasinya," katanya, Sabtu.
Pada tahap awal, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jambi dan Kabupaten Muarojambi serta Balai Wilayah Sungai Sumatera VI akan memasang kawat bronjong sepanjang 1.000 meter.
"Dinas PU Provinsi akan menyiapkan kawat itu, sementara untuk biaya pemasangan akan ditanggung Dinas PU kabupaten dan dana dari Provinsi Jambi," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi M Zakir mengatakan, musibah longsor yang terjadi di pinggir Sungai Batanghari di Desa Pulau Kayu Aro, Kecamatan Sekernan, Muarojambi, Kamis (30/8) sekitar pukul 13.30 WIB disebabkan abrasi sungai.
Longsor terjadi sepanjang 60-70 meter dan berada di bibir sungai. Rumah yang rusak akibat longsor ini mencapai 90 unit di tujuh RT. Puluhan rumah ini dihuni 130 KK dan 360 jiwa. "Bencana ini kami anggap cukup besar yang terjadi di Muarojambi," kata Zakir.
Warga Desa Pulau Kayu Aro, Kecamatan Sekernan, Muarojambi, Kamis (30/8) sekitar pukul 13.30 WIB dikejutkan peristiwa tanah longsor. Akibatnya, jalan dan beberapa rumah nyaris hilang masuk ke dalam tanah.
Informasinya, peristiwa longsor daratan pinggir Sungai Batanghari akibat abrasi ini, sudah terjadi empat kali. Longsor sepanjang 60-70 meter di bibir sungai ini dinilai paling parah. Dua rumah warga roboh dan diperkirakan hal ini akan terus meluas hingga ke daratan.
Peristiwa ini memaksa puluhan warga setempat mengungsi ke rumah warga lainnya, sebab bahaya longsor terus mengancam jiwa mereka.
"Kami was-was dan setiap malam tidak bisa tidur," ujar Masyur, warga yang rumahnya nyaris roboh.(Ant)