Jakarta (ANTARA Jambi)  -  Sebanyak 70 persen kasus kanker serviks (kanker leher rahim) di Indonesia  ditemukan sudah dalam kondisi stadium lanjut.

"Lebih dari 70 persen penderita datang memeriksakan diri sudah dalam stadium lanjut sehingga banyak yang menyebabkan kematian karena lambat diobati," kata Sri Nurhayati dari Yayasan Kanker Indonesia Provinsi DKI Jakarta di acara sosialisasi Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payu Dara bagi kader jumantik di Jakarta, Jumat.

Nurhayati menambahkan, di seluruh dunia dalam setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks, sedangkan di Indonesia setiap satu jam seorang wanita meninggal dunia karena penyakit kanker serviks.

"Gejala penyakit ini antara lain terjadi pendarahan setelah melakukgan hubungan suami isteri, tidak dapat buang air kecil, keputihan bercampur dengan darah, terjadi pendarahan ketika menopause," katanya.

Adapun faktor pendukung terjadinya kanker serviks, lanjut Nurhayati,  antara lain menikah muda, gonta-ganti pasangan seks, sering melahirkan, merokok dan menggunakan alat kontrasepsi oral jangka panjang.

"Karena itu jangan malu-malu untuk memeriksakan lebih dini," ujarnya.

Menurut WHO, tahun 2005 penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 didunia setelah penyakit kardiovaskuler (jantung). Khusus di Indonesia penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor 5 dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

 

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012