Medan (ANTARA Jambi) - Indonesia diharapkan mengikuti jejak Malaysia mempercepat peremajaan tanaman sawit untuk mendongkrak harga jual komoditas itu yang sedang anjlok.

"Malaysia sudah punya program melakukan percepatan 'replanting' (peremajaan) tanaman sawit yang berumur 25 tahun ke atas dengan harapan bisa mengurangi produksi sekitar 300 ribu ton per tahun," kata Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun, di Medan, Sabtu.

Malaysia melakukan program itu untuk bisa mendongkrak harga sawit di pasar internasional yang dewasa ini sedang anjlok akibat krisis global, yang membuat daya beli melemah menyebabkan  produksi sawit menjadi terkesan cukup banyak.

Malaysia memperhitungkan dengan mengurangi produksi diharapkan ada keseimbangan pasokan dengan permintaan. Seimbangnya produksi dan permintaan diharapkan bisa menaikkan harga di pasar internasional.

"Indonesia harusnya bisa mengikuti langkah Malaysia seperti yang diharapkan Malaysia untuk bisa semakin mempercepat naiknya harga jual minyak sawit," katanya.

Harga minyak sawit tahun ini rata-rata hanya 900 dolar AS per ton dari perkiraan sebelumnya bisa mencapai rata-rata 1.100 dolar AS per ton. Indonesia bisa menggunakan dana dari bea keluar (BK) seperti yang dilakukan Malaysia.

Malaysia melakukan replanting dengan menggunakan dana yang dikutip  pemerintah dari setiap perusahaan sekitar empat ringgit per ton.

Ketua Asosiasi Petani 'Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Anizar Simanjuntak menyebutkan, petani memang kesulitan melakukan peremajaan tanaman sawitnya karena terbentur dana.

"Program revitalisasi perkebunan yang dijalankan pemerintah tidak berjalan lancar karena terbentur soal sertifikasi lahan," katanya.

Petani sawit sebagian besar tidak memiliki sertifikat tanahnya. yang menjadi salah satu persyaratan perbankan untuk mendapatkan kucuran modal program revitalisasi perkebunan. Padahal sebagian besar lahan petani Sumut sudah berumur tua dan mendesak untuk diremajakan.(Ant) 

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012