Jambi (ANTARA Jambi) - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi menurunkan tim khusus untuk memburu delapan ekor beruang karena mengganggu aktivitas warga di Kabupaten Merangin, Jambi.
Dihubungi di Jambi, Rabu, Kepala BKSDA Jambi Trisiswo mengatakan, pihaknya menerima laporan warga Dusun Baru, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin selama satu minggu terakhir resah akibat gangguan delapan ekor beruang di perkebunan warga.
"Dari keterangan beberapa warga, beruang beruang ini mengejar warga saat beraktivitas di kebun. Akibatnya warga di Dusun Baru takut untuk ke kebun selama satu minggu ini," ujar Trisiswo.
Menerima laporan itu, BKSDA Jambi langsung menurunkan tim khusus untuk mengejar kawanan beruang yang mengganggu warga Dusun Baru itu.
"Tim juga sudah membuat sejumlah perangkap beruang di beberapa titik kebun warga," katanya.
Trisiswo menjelaskan, Dusun Baru merupakan daerah yang dekat dengan kawasan hutan sebagai ekosistem beberapa jenis binatang. Keluarnya sejumlah beruang di perkebunan warga itu juga diduga akibat maraknya alihfungsi lahan untuk dijadikan perkebunan sawit di daerah itu.
Ia mengatakan, konflik beruang dengan warga itu juga bukan yang pertama kali di Jambi. Kondisi itu disebabkan habitat hutan sebagai "rumah" bagi sejumlah hewan telah rusak.
"Apalagi jumlah beruang di Jambi terhitung banyak. Konflik binatang dengan warga ini tidak hanya di Merangin tapi hampir merata di sejumlah daerah di Jambi," tambahnya.
Sebelumnya kasus konflik beruang versus warga juga pernah terjadi November 2012 lalu di Kabupaten Kerinci. Akibatnya, satu petani di daerah itu mengalami luka parah di bagian kaki dan hampir putus diserang beruang yang diketahui jenis beruang madu.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013
Dihubungi di Jambi, Rabu, Kepala BKSDA Jambi Trisiswo mengatakan, pihaknya menerima laporan warga Dusun Baru, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin selama satu minggu terakhir resah akibat gangguan delapan ekor beruang di perkebunan warga.
"Dari keterangan beberapa warga, beruang beruang ini mengejar warga saat beraktivitas di kebun. Akibatnya warga di Dusun Baru takut untuk ke kebun selama satu minggu ini," ujar Trisiswo.
Menerima laporan itu, BKSDA Jambi langsung menurunkan tim khusus untuk mengejar kawanan beruang yang mengganggu warga Dusun Baru itu.
"Tim juga sudah membuat sejumlah perangkap beruang di beberapa titik kebun warga," katanya.
Trisiswo menjelaskan, Dusun Baru merupakan daerah yang dekat dengan kawasan hutan sebagai ekosistem beberapa jenis binatang. Keluarnya sejumlah beruang di perkebunan warga itu juga diduga akibat maraknya alihfungsi lahan untuk dijadikan perkebunan sawit di daerah itu.
Ia mengatakan, konflik beruang dengan warga itu juga bukan yang pertama kali di Jambi. Kondisi itu disebabkan habitat hutan sebagai "rumah" bagi sejumlah hewan telah rusak.
"Apalagi jumlah beruang di Jambi terhitung banyak. Konflik binatang dengan warga ini tidak hanya di Merangin tapi hampir merata di sejumlah daerah di Jambi," tambahnya.
Sebelumnya kasus konflik beruang versus warga juga pernah terjadi November 2012 lalu di Kabupaten Kerinci. Akibatnya, satu petani di daerah itu mengalami luka parah di bagian kaki dan hampir putus diserang beruang yang diketahui jenis beruang madu.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013