Jakarta (ANTARA Jambi) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman menegaskan sudah sejak lama pihaknya mendorong pemerintah pusat untuk memindahkan pusat pemerintahan di luar wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang dinilainya sudah tidak mampu lagi.

"DPD sejak periode sebelumnya, sudah mendorong agar dilakukan pemindahan ibukota. DPD sudah sampaikan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata ketua DPD Irman Gusman di sela peninjauan korban banjir di Patrasana, Tangerang, Banten, Jumat.

Irman Gusman bersama anggota DPD Ahmad Subadri, Aburahman didampingi Bupati Tangerang Ismet Iskandar dan bupati terpilih Zaki Iskandar melakukan peninjauan ke lokasi banjir di kecamatan Kresek. Pada kesempatan itu DPD menyerahkan bantuan bagi para korban banjir.

Irman menjelaskan, lumpuhnya ibukota DKI Jakarta akibat banjir dua hari ini telah membuktikan bahwa daya dukung wilayah ini sudah tidak memadai lagi, karena itu, DPD setuju jika dilakukan pemindahan pusat pemerintahan.

"Apakah dipindahkan ke luar Jawa seperti Palangkaraya atau di sekitar Jabodetabek, seperti Jonggol atau Banten, itu terserah saja," kata Irman.

Namun untuk penentuan lokasi tersebut perlu dilakukan kajian dengan seksama. Bahkan Presiden SBY sudah membentuk tim untuk pemindahan pusat pemerintahan ini, katanya.

"Banjir Jakarta tak bisa diselesaikan oleh Pemda DKI, ini menyangkut penanganan di propinsi sekitarnya juga. Jadi harus pemerintah pusat. Ini perlu keputusan nasional." kata Irman.

Sementara itu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, wacana pemindahan ibukota dari Jakarta ke lokasi lain sebaiknya tidak menjadi prioritas saat ini, namun yang lebih penting membenahi infrastruktur pencegahan banjir di Jakarta.

"Pendapat saya pribadi solusinya bukan pindah, tapi perbaiki infrastruktur Jakarta," kata Jusuf Kalla usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, perlu biaya yang sangat tinggi bila pemikiran itu diwujudkan karena menyangkut perpindahan ribuan pegawai pemerintah pusat.

"Pindah kantor gampang, pindah orang gimana, misal 200 ribu orang, itu gimana caranya, orangnya butuh 'effort' tidak semudah itu, paling kalau kantor baru bisa bergeser," katanya.

Hal senada juga disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang menilai mewujudkan pemindahan ibu kota bukan perkara yang murah dan sederhana.

"Banyak pikiran seperti itu, pemindahan ibu kota, jangan hanya latah karena banjir. Kita jangan anggap pikiran itu tidak baik, bagus saja, namun semua itu tidak mudah," katanya.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013