Jakarta (ANTARA Jambi) - PT Pertamina merencanakan menaikkan harga elpiji nonsubsidi kemasan tabung 12 kilogram pada kuartal pertama 2013, namun belum menyebutkan angka kenaikan itu.

Dirut Pertamina Karen Agustiawan di Jakarta, Senin, mengatakan, kenaikan harga dikarenakan pihaknya tidak lagi menanggung biaya pengisian ulang dan distribusi elpiji hingga ke konsumen.

"Jadi, kenaikan ini bukan dari harga elpijinya," katanya.

Menurut dia, selama ini, biaya pengisian dan distribusi elpiji ke konsumen dibebankan ke Pertamina, namun nantinya dibebankan ke konsumen.

Karen mengatakan, kenaikan harga karena penghapusan biaya pengisian dan distribusi hanya mengurangi sedikit kerugian dalam bisnis elpiji nonsubsidi yang tahun 2012 tercatat 541 juta dolar AS.

Pertamina mesti melakukan upaya-upaya menekan kerugian bisnis elpiji nonsubsidi.

Deputi Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menambahkan, pada 2012, pihaknya mengalami kerugian elpiji nonsubsidi hingga 541 juta dolar AS atau sekitar Rp5 triliun.

"Kami rugi Rp5.000 per kilogramnya," katanya.

Selain penghapusan biaya pengisian dan distribusi, pihaknya juga telah mengusulkan kenaikan harga elpiji nonsubsidi per kgnya secara bertahap.

Menurut dia, sebenarnya, konsumen elpiji 12 kg sudah berdaya beli mampu sehingga tidak berhak memperoleh harga subsidi.

Sementara, konsumen berdaya beli rendah sudah disediakan elpiji ukuran 3 kg yang disubsidi.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013