Jakarta (ANTARA Jambi) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menyebutkan, penyerangan dan penghadangan oleh kelompok bersenjata di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya dan Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua menyebabkan delapan orang anggota TNI gugur.

"Pemerintah mengutuk keras tindakan brutal yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa anggota TNI ini," kata Djoko saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.

Menurut Djoko, ada dua peristiwa penembakan yang terjadi hingga menyebabkan delapan orang anggota TNI meninggal dunia.

Pertama, peristiwa penyerangan terhadap pos Satgas TNI di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya oleh kelompok bersenjata sekitar pukul 09.30 WIT, sehingga menyebabkan satu orang anggota TNI bernama Pratu Wahyu Bowo tewas karena mengalami luka tembak dibagian dada dan leher.

"Satu orang lainnya, yang merupakan Komandan Pos Satgas, Lettu (Inf) Reza hanya mengalami luka tembak di bagian lengan kiri," katanya.

Peristiwa kedua, terjadi sekitar pukul 10.30 WIT, di mana terjadi penghadangan dan penyerangan oleh kelompok bersenjata di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak terhadap 10 anggota Koramil Sinak, Kodim 1714/Puncak Jaya, yang sedang menuju Bandara Sinak untuk mengambil logistik dan radio kiriman dari Nabire. Peristiwa penyerangan itu menyebabkan tujuh orang tewas.

Ketujuh korban tewas itu, yakni Sertu Ramadhan, Sertu M Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik dan Pratu Mustofa.

"Korban saat ini dalam proses evakuasi," katanya.

Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen) Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan, saat ini TNI terus melakukan pengejaran terhadap kelompok sipil bersenjata di dua lokasi kejadian tersebut.

"Anggota TNI yang gugur, dilakukan proses evakuasi untuk selanjutnya dibawa ke Jayapura," katanya.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013