Jakarta  (ANTARA Jambi) - Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan dan Ekonomi Firmanzah mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin memastikan kebijakan pengendalian BBM bersubsidi yang akan diterapkan dapat berjalan dengan baik dalam rapat di Istana Kepresidenan Cipanas, Jawa Barat.

"Presiden ingin memastikan hitung-hitungannya tepat, pada tataran teknis lapangan juga dapat berjalan lancar, sementara kompensasi dapat lebih tepat sasaran," katanya saat dihubungi melalui telepon, Jumat.

Menurut dia, pengendalian BBM bersubsidi harus dilakukan guna mengurangi tekanan fiskal agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tetap sehat. 

Kuota BBM bersubsidi pada APBN 2013 ini mencapai 46,01 juta kl dengan subsidi sebesar Rp193,8 triliun. Subsidi BBM dipastikan akan membengkak dan mengganggu kesehatan APBN 2013 jika tidak dilakukan pengendalian. 

Sementara itu, Menteri ESDM Jero Wacik di Jakarta, Jumat, mengatakan pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi untuk mobil pribadi sebagai salah satu kebijakan pengendalian subsidi BBM.

Sedangkan, kendaraan jenis sepeda motor dan angkutan umum dan barang tetap memperoleh subsidi penuh atau harga BBM tetap Rp4.500 per liter.

Ia mengatakan, opsi kenaikan harga BBM untuk mobil pribadi tersebut kemungkinan yang akan diambil pemerintah dalam waktu dekat.

"Kapan waktunya masih dibahas dan pada saatnya akan diumumkan Presiden," katanya.

Menurut dia, opsi untuk membuat premium jenis baru, seperti ron 90 dinilai tidak efektif, karena akan sulit pelaksanaannya.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013