Jambi (ANTARA Jambi) - Konser Bumi dengan konsep multimedia yang digelar Teater Q SMA/SMK/SMP Attaufiq di Kota Jambi memberi inspirasi besar kepada pelajar dan generasi muda di Kota Jambi.

"Kita bersyukur karena ternyata konser bumi mengusung konsep multimedia yang kita gelar mampu menjadi inspirasi dan memompa spirit para pelajar dan generasi muda dari sebagian sekolah-sekolah di kota Jambi untuk bisa berpikir kreatif dan inspiratif. Kini sudah banyak sekolah yang menggalakkan kreatifitas serupa," kata guru pembimbing Teater Q Attaufiq, Ide Bagus Putra SPd di Jambi, Minggu.

Ide mengatakan, beberapa sekolah yang terang-terangan mengaku akan mencoba mengadopsi konsep tersebut karena ternyata pertunjukan 30 Maret malam yang disuguhkan secara terbuka sangat prestesius dan spektakuler adalah SMA/SMP YPWI, SMK/SMEA 2, SMA Ferdiverry dan SMK Revany.

"Tentu ini sebuah prestasi yang membanggakan dan menyenangkan tentunya bagi dunia pendidikan, karena memang salah satu beban bagi pendidik adalah bagaimana memunculkan kesadaran spirit dan inspirasi di sanubari anak-anak masa kini melalui kreasi-kreasi seni yang efektif karena kecenderungan saat ini semakin luntur menyusul semakin derasnya serbuan budaya barat," ungkap Ide.

Ia mengatakan, adapun materi multimedia yang disajikan pada pertunjukan pentas seni malam hari tersebut hingga terkesan spektakuler layaknya konser akbar yang digelar stasiun-stasiun televisi swasta tersebut adalah berbagai kreasi pertunjukan seni, baik seni rupa maupun seni pertunjukan.

Misalnya, seni instalasi yang mengkreasikan tiga gedung lantai menjadi set panggung akbar, menyatu dengan pameran seni fotografi kreatif, pameran tanaman hias yang di pajangan di hampir sisi gedung termasuk menggantung di tali temali di atas langit-langit, juga dipamerkan berbagai karya kreatif lainnya seperti komputer dari galon air minum karya siswa dan guru yang langsung difungsikan sebagai tata lampu dan in fokus.

Seni film yang memanfaatkan lantai pekarangan dan dinding gedung sekaligus jadi tata lampu yang berpadu dengan tata pencahayaan tradisional seperti obor, teplok, senter, dan petromak.

"Di panggung utama kita sajikan pertunjukan musik seperti Musi (musikalisasi puisi) musik jazz akustik Jambi, deklamasi oleh siswa dan penyair undangan, fesyen kreatif yang mengolah media limbah koran rancangan para siswa di peragakan secara teaterikal oleh para model yang juga dari siswa, dan ada juga demo melukis oleh pelukis Jambi Yadno" papar Ide.

Sementara, untuk sajian kuliner yang pada arena malam pertunjukan itu halaman sekolah disulap layaknya pesta taman pedesaan disajikan aneka kuliner serba rebus khas Jambi karya para siswa.

Penyajian oleh pembawa acara pun dikemas teaterikal secara utuh menyatu dari awal hingga akhir helatan, tanpa adanya seremoni yang kaku, karena pembawa acara sekaligus menjadi aktor.

Ke semua materi yang disajikan tersebut juga sudah melalui kurasi yang dilakukan oleh tim kurator dari kalangan siswa sendiri.

Oleh karena itu, tidak semua seniman bisa tampil malam itu kecuali yang dinyatakan lolos kurasi oleh tim kurator siswa seperti band jazz Jambi Rangkayo Akustik dan Penyair Bertopeng.

"Satu lagi yang sangat menggembirakan, karena malam itu tema kita adalah peduli lingkungan dengan jargon 'sekolah hijau' konsep tanpa asap rokok yang diterapkan panitia dapat berjalan efektif selama empat jam pertunjukan," kata Ide.(Ant)

Pewarta: Bangun Santoso

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013