Jambi (ANTARA Jambi) - Rencana Pemkab Sarolangun, Jambi, yang akan merelokasi dan pembangunan pasar tradisional di Kecamatan Singkut, memunculkan keresehan masyarakat, terutama pedagang.
Keresahan ini terjadi ditengarai karena minimnya komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, khususnya pelaku pasar, kata Amin, salah seorang pedagang di Pasar Singkut yang ditemui, Senin.
Ia mengatakan, sebagian besar pedagang mengaku tidak mendapatkan kejelasan dari pemerintah, kemana mereka akan direlokasi dan biaya yang harus mereka tanggung selama proses relokasi.
"Saya tidak pernah tahu apakah kepindahan ke pasar yang baru nantinya gratis ataukah harus mengeluarkan biaya. Saya juga khawatir lokasi pasar yang baru akan jauh dari pemukiman penduduk sehingga akan sepi transaksi perdagangan," katanya.
Para pedagang, ujar Amin, tidak pernah diundang atau diajak bicara soal relokasi. Sebagian besar pedagang sebenarnya setuju dengan relokasi itu, namun mereka merasa tidak dihargai dan dijelaskan kondisinya.
Keluhan serupa disampaikan Toha, pedagang kelontongan ini mengaku terkejut saat mendengar ada rencana pembangunan ulang Pasar Singkut.
Ia menyatakan selama ini pedagang tidak pernah mendapatkan pemberitahuan baik dari pihak kecamatan maupun dari instansi terkait.
"Kalau mau dibangun ulang, kami jualan dimana, apakah mendapat ganti rugi. Lalu bagaimana tempat yang baru nanti, apakah kami harus bayar, sebab selama ini tidak ada penjelasan dari pihak terkait," ujarnya.
Ketika menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sarolangun, Endang Abdul Nasser minta para pedagang di Pasar Singkut tidak perlu resah.
Pada saatnya nanti seluruh pedagang akan diberikan sosialisasi terkait rencana pembangunan pasar ini.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013