Jambi (ANTARA Jambi) - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi menolak rencana pengembangan Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi yang mencakup hingga ke kawasan kebun binatang Taman Rimba, Jambi.

Kepada wartawan di Jambi, Rabu, Kepala BKSDA Jambi, Trisiswo mengatakan jika pengembangan bandara terintegrasi dengan kebun binatang Taman Rimba, justru akan mengancam hidup satwa di kebun binatang itu.

"Alasannya, dengan pembangunan jalan tersebut beberapa kandang yang berisi burung dan harimau bakal digusur. Selain itu, kendaraan bermotor yang lalu lalang di jalan akan menyebabkan satwa koleksi kebun binatang mengalami stres dan bisa mati," ujarnya.

Menurut dia, jika jalan tersebut dipaksa dibangun membelah kebun binatang, pihaknya bisa saja mengambil seluruh koleksi satwa yang ada dan dibagikan ke kebun binatang lain yang ada di Sumatera.

"Saya bilang tunggu dulu. Kalau kawasan kebun binatang ini dipotong untuk jalan, kami ambil itu satwa dari Jambi. Jadinya Jambi tak punya kebun binatang. Daripada satwa yang ada mati stres gara-gara dibangun jalan," jelasnya.

Pemprov Jambi bersama PT Angkasa Pura II tengah melakukan pengembangan dan perluasan Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi dengan konsep "Zoo Airport".

Di lokasi bandara yang baru akan terintegrasi dengan kebun binatang yang lokasinya tidak jauh dari kawasan bandara itu.

Dengan adanya konsep Zoo Airport itu, para pengguna jasa bandara akan disuguhi sebuah kawasan kebun binatang dengan berbagai koleksi satwanya.

Tidak hanya itu, pada kawasan bandara yang baru juga akan memperlihatkan sedikitnya 11 rumah adat dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Jambi.(Ant)

Pewarta: Bangun Santoso

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013