Jambi (ANTARA Jambi) - Salah satu perusahaan tur operator pariwisata untuk Asia dari Perancis menyatakan akan segera membuka paket wisata khusus ke Candi Muarojambi untuk masyarakat Eropa dan Perancis khususnya.
"Benar ada perusahaan pariwisata terbesar di Perancis dan Eropa yang mengelola paket tur besar bagi wisaatwan Eropa di Asia selama ini menyatakan berniat membuka paket khusus ke objek wisata Candi Muarojambi dan ke Jambi pada umumnya," kata Kepala Bidang Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Guntur di Jambi, Selasa.
Guntur mengatakan, minat tersebut disampaikan langsung oleh CEO perusahaan pariwisata tersebut Jean-Paul Chantraine dalam lawatannya di Candi Muarojambi dalam rangka survei destinasi baru di Indonesia khususnya Jambi pada Senin (9/10).
"Dia (Jean, red) sangat antusias setelah melihat langsung dan mendengar paparan dari Dinas Budpar Jambi, BP3 dan kelompok masyarakat yang mendampingi timnya sebanyak enam orang, termasuk GM cabang perusahaan tersebut di Indonesia yang berkantor pusat di Bali Jane-Marc Laverage," katanya.
Tak tanggung-tanggung, keduanya sangat optimistis dengan destinasi baru tersebut sampai-sampai keduanya memuji Candi Muarojambi sebagai peninggalan Melayu dan Sriwijaya Abad XI tersebut lebih memiliki nilai baik nilai sejarah, budaya maupun ekonomi untuk dikembangkan dan ditawarkan pada masyarakat Perancis dan Eropa.
Bahkan, dibandingkan keberadaan candi yang ada di Kamboja, Thailand, Laos dan Vietnam yang telah dulu mereka kembangkan dengan paket tur sebelumnya.
"Bahkan saking optimisnya CEO perusahaan tersebut menyatakan paket tur yang telah disusun dan siap untuk diluncurkan tersebut akan mulai berjalan pada 2014 dengan target wisatawan perdana sebesar dua persen dari 8.000 wisatawan Eropa yang berlibur ke Indonesia. Ini karena mereka memiliki anak perusahaan di Indonesia yang berpusat di Bali sebagai gerbang utama kepariwisataan Tanah Air," ujar Guntur.
Menurut dia, guna menyongsong target tersebut, pihak Jambi seyogyanya sudah tidak lagi perlu terlalu repot mempersiapkan segala sesuatunya, karena pada dasarnya pengembangan objek wisata tersebut telah lebih dulu disiapkan oleh masyarakat setempat dan pemerintah daerah.
Termasuk juga sub sektor sarana dan parsarana serta pendukung lainnya sudah disiapkan dengan baik, yang selama ini dikembangkan oleh para pemuda desa setempat dengan monitoringnya oleh pemerintah daerah dalam hal ini Disbudpar baik provinsi maupun kabupaten.
"Intinya kita hanya perlu mempertahanakan keberadaan candi itu saat ini, tak perlu repot-repot harus menunggu sampai diakui oleh Unesco sebagai warisan dunia," tegas Guntur.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013
"Benar ada perusahaan pariwisata terbesar di Perancis dan Eropa yang mengelola paket tur besar bagi wisaatwan Eropa di Asia selama ini menyatakan berniat membuka paket khusus ke objek wisata Candi Muarojambi dan ke Jambi pada umumnya," kata Kepala Bidang Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Guntur di Jambi, Selasa.
Guntur mengatakan, minat tersebut disampaikan langsung oleh CEO perusahaan pariwisata tersebut Jean-Paul Chantraine dalam lawatannya di Candi Muarojambi dalam rangka survei destinasi baru di Indonesia khususnya Jambi pada Senin (9/10).
"Dia (Jean, red) sangat antusias setelah melihat langsung dan mendengar paparan dari Dinas Budpar Jambi, BP3 dan kelompok masyarakat yang mendampingi timnya sebanyak enam orang, termasuk GM cabang perusahaan tersebut di Indonesia yang berkantor pusat di Bali Jane-Marc Laverage," katanya.
Tak tanggung-tanggung, keduanya sangat optimistis dengan destinasi baru tersebut sampai-sampai keduanya memuji Candi Muarojambi sebagai peninggalan Melayu dan Sriwijaya Abad XI tersebut lebih memiliki nilai baik nilai sejarah, budaya maupun ekonomi untuk dikembangkan dan ditawarkan pada masyarakat Perancis dan Eropa.
Bahkan, dibandingkan keberadaan candi yang ada di Kamboja, Thailand, Laos dan Vietnam yang telah dulu mereka kembangkan dengan paket tur sebelumnya.
"Bahkan saking optimisnya CEO perusahaan tersebut menyatakan paket tur yang telah disusun dan siap untuk diluncurkan tersebut akan mulai berjalan pada 2014 dengan target wisatawan perdana sebesar dua persen dari 8.000 wisatawan Eropa yang berlibur ke Indonesia. Ini karena mereka memiliki anak perusahaan di Indonesia yang berpusat di Bali sebagai gerbang utama kepariwisataan Tanah Air," ujar Guntur.
Menurut dia, guna menyongsong target tersebut, pihak Jambi seyogyanya sudah tidak lagi perlu terlalu repot mempersiapkan segala sesuatunya, karena pada dasarnya pengembangan objek wisata tersebut telah lebih dulu disiapkan oleh masyarakat setempat dan pemerintah daerah.
Termasuk juga sub sektor sarana dan parsarana serta pendukung lainnya sudah disiapkan dengan baik, yang selama ini dikembangkan oleh para pemuda desa setempat dengan monitoringnya oleh pemerintah daerah dalam hal ini Disbudpar baik provinsi maupun kabupaten.
"Intinya kita hanya perlu mempertahanakan keberadaan candi itu saat ini, tak perlu repot-repot harus menunggu sampai diakui oleh Unesco sebagai warisan dunia," tegas Guntur.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013