Jambi (ANTARA Jambi) - Laju pertumbuhan ekonomi Jambi pada kuartal I tahun 2014 mengalami perlambatan dibanding triwulan sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Yos Rosdiansyah di Jambi, Selasa mengatakan, laju pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) triwulan I tahun 2014 (q to q) sebesar 0,46 persen, pencapaian ini relatif melambat jika dibanding laju pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 1,94 persen.

Ada beberapa faktor penyebab perlambatan ekonomi di Jambi dan sektor yang memberi andil negatif terbesar adalah sektor pertambangan dan penggalian yang berkontraksi sebesar minus 4,69 persen.

"Hal ini merupakan dampak penurunan produksi minyak bumi dan gas serta adanya pembatasan ekspor batu bara terkait pelaksanaan Undang-Undang Minerba," katanya.

Demikian pula dengan dengan sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami kontraksi sebesar minus 1,05 disebabkan kembali normalnya kegiatan sektor ini pascanatal dan tahun baru pada triwulan sebelumnya, diikuti berakhirnya masa libur sekolah.

"Kontraksi yang terjadi pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 1,85 persen disebabkan oleh sub sektor bank yang menurun 4,09 persen," kata Yos.

Namun, sektor lain yang memberi andil positif adalah sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri pengolahan, listrik, gas, air bersih, dan sektor konstruksi yang masing-masing tumbuh di atas dua persen.

Industri pengolahan terutama yang didorong oleh pertumbuhan industri non migas seperti industri makanan, industri percetakan, dan tekstil.

"Hal ini mungkin sebagai dampak berlangsungnya pesta demokrasi pemilu legislatif," ujarnya.

Selain itu, membaiknya harga komoditas karet juga menggerakkan industri yang mengolah barang dari karet serta pembangunan properti oleh pengembang berskala nasional masih menjadi penggerak tumbuhnya sektor konstuksi.

"Demikian pula dengan sektor jasa-jasa yang masih tumbuh sebesar 1,05 persen," katanya.

Ia mengatakan, dari pertumbuhan ekonomi triwulan I 2014 sektor pertanian menyumbang 0,43 persen dengan pertumbuhan 1,49 persen. Sedangkan sektor perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh 1,63 persen memberi andil 0,31 persen.

"Tumbuhnya perdagangan mobil dan tingginya impor cukup berdampak secara signifikan," ujarnya.

Namun bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2013 (year on year/yoy), PDRB triwulan I tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 8,37 persen. Penyumbang terbesar adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran, diikuti sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian.

Bila PDRB Jambi dinilai atas dasar harga konstan 2000 maka nilai riil pada triwulan I tahun 2014 mencapai Rp5,72 triliun, meningkat 0,46 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2013 yang mencapai Rp5,69 triliun, ujarnya.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014