Jambi (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi memprakirakan perekonomian daerah setempat pada tahun 2024 tumbuh pada kisaran 4,70 persen hingga 5,20 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Hermanto dalam Forum Ekonomi dan Bisnis Provinsi Jambi 2024 di Jambi, Senin, mengatakan pertumbuhan tersebut diprakirakan didorong oleh konsumsi domestik yang meningkat dampak dari adanya kenaikan upah serta penyelenggaraan pemilu serentak 2024.
Dari sisi lapangan usaha, kinerja positif didorong oleh produksi kelapa sawit seiring bertambahnya tanaman yang memasuki fase produktif. Adapun pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Betung-Tempino-Jambi yang diharapkan rampung pada tahun 2024 diprakirakan dapat mendorong aktivitas ekonomi.
Selain itu, rampung nya pengerjaan jalur alternatif batu bara tahap satu diharapkan mampu mendorong kinerja produksi batu bara.
Selanjutnya, di tengah pelemahan permintaan eksternal, diperlukan upaya bersama untuk dapat mengembangkan potensi unggulan daerah yang dapat dijadikan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Jambi.
Salah satunya mendukung pengembangan akseptasi digital sebagai pendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan memanfaatkan sumber pertumbuhan ekonomi baru di daerah seperti potensi pengembangan ekonomi syariah, hilirisasi produk unggulan (batu bara dan sawit), dan perluasan akseptasi digital.
Di sisi inflasi, meskipun dibayangi risiko tekanan volatile foods antara lain akibat berlanjut nya fenomena El-Nino yang mengganggu pola siklus tanam, serta risiko tekanan inflasi inti yang diperkirakan didorong peningkatan konsumsi domestik di tahun politik 2024.
BI Jambi meyakini bahwa inflasi tahun 2024 terkendali dan akan mencapai sasaran inflasi 2,50 persen plus minus satu persen. Sebagai mitigasi risiko, BI akan terus mencermati sejumlah faktor risiko yang dapat mengganggu pengendalian inflasi, terutama yang bersumber dari harga pangan serta terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID,.
Satgas Pangan serta melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi.
Upaya itu sejalan dengan arahan dari Gubernur Bank Indonesia untuk menghadapi tahun 2024 dengan menjaga optimisme, membangun kewaspadaan dan memperkuat kerja sama.
Sementara pertumbuhan ekonomi Jambi menunjukkan tren positif sebesar 4,90 persen (yoy) pada triwulan III 2023 didukung kinerja positif Lapangan Usaha (LU) pertanian, konstruksi, dan pertambangan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Hermanto di Jambi, Senin, mengatakan berdasarkan komponen pengeluaran, kinerja positif investasi tercermin pada terakselerasinya Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) didukung keberlanjutan berbagai proyek infrastruktur di Provinsi Jambi.
Permintaan domestik juga tercatat tetap kuat yang tercermin pada optimisme hasil survei konsumen Bank Indonesia, di sisi inflasi, setelah sempat menempati posisi tertinggi di tahun 2022, pada tahun 2023 inflasi Jambi sempat menempati peringkat terendah secara nasional selama tiga bulan berturut-turut dan ditutup di angka 3,22 persen (yoy) pada Desember 2023, sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 2,61 persen (yoy).
"Angka tersebut masih berada dalam rentang sasaran inflasi yang dapat kita capai tentu dengan dukungan yang kuat dan sinergi yang sangat baik dari seluruh Tim Pengendalian Inflasi Pangan Daerah (TPID) melakukan pertukaran data dan informasi sebagai basis pengambilan rencana tindak lanjut, High Level Meeting (HLM), rapat koordinasi, sidak pasar, operasi pasar murah dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Dalam menjaga ketersediaan Uang Layak Edar (ULE), BI Jambi melakukan langkah strategis seperti pelaksanaan kas keliling, pelayanan penukaran uang, serta optimalisasi kas titipan. Kas Titipan Muara Bungo mendapat penghargaan Bank Indonesia Award kategori Bank Pengelola Kas Titipan Terbaik Nasional.
Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat, BI Jambi secara berkelanjutan mengedukasi masyarakat melalui sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah.
Bank Indonesia senantiasa berupaya memperkuat kinerja Sistem Pembayaran (SP) Digital di Provinsi Jambi, hal ini tercermin dari meningkatnya penggunaan QRIS sebesar 73,80 persen (yoy) dari sisi volume dan 111,35 persen (yoy) dari sisi nominal sejalan dengan meluasnya jangkauan implementasi kanal pembayaran non tunai.
Penguatan digitalisasi SP di Provinsi Jambi juga terukur dari Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemda, di mana dua belas Pemda di Provinsi Jambi telah mencapai tahap digital.
Pada kesempatan itu, Hermanto juga berpamitan sehubungan dengan penugasan baru dan menyampaikan terima kasih atas dukungan dan sinergi yang sangat baik antara Bank Indonesia dengan seluruh pemangku kebijakan strategis BI Provinsi Jambi.
Agenda ini juga turut memperkenalkan Warsono yang akan memimpin BI Provinsi Jambi dan telah memiliki pengalaman sebagai Ekonom Ahli di BI Provinsi Sumatera Utara, Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter, Departemen Regional, serta Kantor Perwakilan BI di berbagai daerah.
Warsono berharap dapat terus melanjutkan hubungan baik dan kerja sama dalam upaya memajukan ekonomi dengan sinergi untuk pertumbuhan ekonomi Jambi yang berkelanjutan.
Gubernur Jambi Al Haris menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas peran aktif dan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia selama masa kepemimpinan Hermanto serta ucapan selamat datang kepada Warsono sebagai Pimpinan Bank Indonesia Provinsi Jambi berikutnya.
Al Haris berharap tahun 2024 ekonomi Jambi dapat tumbuh lebih baik lagi dengan seluruh indikator ekonomi juga berada pada kondisi terbaiknya.