Jambi (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi itu sepanjang 2023 sebesar 4,66 persen atau mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2022 sebesar 5,12 persen.
Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo di Jambi, Senin, mengatakan jika melihat dari sisi lapangan usaha maka seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2023.
Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah jasa perusahaan, pengadaan listrik dan gas (aktivasi jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat) dan perdagangan besar, eceran.
BPS melaporkan jika dua leading sektor di Jambi yaitu pertanian dan perdagangan melanjutkan tren kenaikan dan tumbuh impresif di atas lima persen.
"Pada tahun 2023 pertanian menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 1,50 persen," kata dia.
Pertumbuhan lapangan usaha lainnya yaitu perdagangan tumbuh 0,87 persen, konstruksi sebesar 0,59 persen, industri sebesar 0,42 persen.
Menurut pengeluaran, seluruh komponen pengeluaran selain ekspor dan impor tumbuh positif pada 2023. Komponen dengan pertumbuhan tertinggi yaitu konsumsi LNPRT dipicu oleh peningkatan aktivitas partai politik, lembaga keagamaan dan organisasi kemasyarakatan. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh hampir 10 persen.
Sumber pertumbuhan ekonomi Jambi dari sisi pengeluaran pada tahun 2023, PMTB menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 2,21 persen, diikuti konsumsi rumah tangga sebesar 1,82 persen.
Adapun besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp293,7 triliun sedangkan Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp169,26 triliun.