Jakarta (ANTARA Jambi) - Majelis Ulama Indonesia menyampaikan seruan terkait sikap umat dalam menghadapi pemilihan presiden lewat tujuh butir Tausiyah Kebangsaan Menghadapi Pilpres 2014.
"Dewan pimpinan MUI menyampaikan nasehat kebangsaan bagi umat dalam menghadapi Pilpres kali ini. MUI sebagai payung untuk lembaga dan ormas Islam berharap kaum Muslim menggunakan hak pilihnya," kata Ketua Umum MUI Din Syamsuddin di kantornya, Jakarta, Kamis.
Din mengatakan tausiyah atau wejangan yang berisi pesan-pesan moral itu mendasarkan pada penekanan sesuai posisi MUI sebagai lembaga penjaga moral.
Orang nomor satu MUI itu berharap Pilpres 2014 dapat berlangsung secara baik, berkualitas dan bermartabat, mencerminkan kepentingan bersama seluruh bangsa Indonesia dan dapat memilih wakil rakyat yang terbaik.
Berikut ini poin-poin Tausiyah Kebangsaan Menghadapi Pemilu Presiden 2014 dari MUI:
1. Pemilu adalah agenda nasional yang penting dan strategis untuk menetukan perjalanan dan masa depan bangsa. Oleh karena itu, MUI mendorong setiap warga negara untuk menggunakan hak pilihnya secara bertanggungjawab, cerdas dan penuh pengetahuan terhadap calon presiden dan calon wakil presiden yang mampu membawa perubahan, perbaikan dan kemasalahatan dalam kehidupan bangsa.
2. MUI mengajak kepada semua pihak, baik penyelenggeara pemilu, pemerintah maupun kedua pasangan capres-cawapres dan tim suksesnya masing-masing untuk menjamin dengan penuh tanggung jawab dan integritras agar pilpres berlangsung aman, damai, jujur, adil dan berkualitas.
3. MUI minta kepada penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) untuk bertindak adil, amanah dan profesional menegakkan ketentuan dan peraturan secara konsekuen dan konsisten. Kepada pemerintah pusat hingga tingkat desa/kelurahan untuk tidak memberi peluang bagi pelanggaran dan kecurangan sejak masa kampanye, pemungutan suara hingga penghitungan suara.
4. Kepada pasangan capres-cawapres, tim sukses dan pendukung masing-masing agar mengedepankan persaingan sehat (fastaqibul khairat/berlomba-lomba dalam kebaikan) dengan menjunjung tinggi persaudaraan kebangsaan, menghentikan segala bentuk kampanye hitam, penyebaran ghibah (pergunjingan), fitnah serta pertentangan bersifat SARA.
5. MUI menyerukan kepada umat Islam agar mengedepankan tenggang rasa dalam menyikapi perbedaan pilihan dan tidak terjebak dalam pertentangan dan permusuhan yang dapat menggoyahkan ukhuwah Islamiyah. Dalam memberi dukungan kepada pasangan capres-cawapres pilihan, bersikaplah wajar dan tidak berlebihan.
6. Sesuai watak dan sifat organisasi MUI secara kelembagaan bersikap netral atau tidak partisan dan mendorong rakyat pemilih, khususnya umat Islam, untuk menggunakan pertimbangan nasiolnal dan bila perlu pertimbangan spiritual untuk memilih pasangan capres-cawapres yang agamis, jujur, adil, bertanggungjawab dan berkemampuan dalam memimpin bangsa menuju pencapaian cita-cita Indonesia yang aman setosa, adil, makmur dan berdaulat. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
"Dewan pimpinan MUI menyampaikan nasehat kebangsaan bagi umat dalam menghadapi Pilpres kali ini. MUI sebagai payung untuk lembaga dan ormas Islam berharap kaum Muslim menggunakan hak pilihnya," kata Ketua Umum MUI Din Syamsuddin di kantornya, Jakarta, Kamis.
Din mengatakan tausiyah atau wejangan yang berisi pesan-pesan moral itu mendasarkan pada penekanan sesuai posisi MUI sebagai lembaga penjaga moral.
Orang nomor satu MUI itu berharap Pilpres 2014 dapat berlangsung secara baik, berkualitas dan bermartabat, mencerminkan kepentingan bersama seluruh bangsa Indonesia dan dapat memilih wakil rakyat yang terbaik.
Berikut ini poin-poin Tausiyah Kebangsaan Menghadapi Pemilu Presiden 2014 dari MUI:
1. Pemilu adalah agenda nasional yang penting dan strategis untuk menetukan perjalanan dan masa depan bangsa. Oleh karena itu, MUI mendorong setiap warga negara untuk menggunakan hak pilihnya secara bertanggungjawab, cerdas dan penuh pengetahuan terhadap calon presiden dan calon wakil presiden yang mampu membawa perubahan, perbaikan dan kemasalahatan dalam kehidupan bangsa.
2. MUI mengajak kepada semua pihak, baik penyelenggeara pemilu, pemerintah maupun kedua pasangan capres-cawapres dan tim suksesnya masing-masing untuk menjamin dengan penuh tanggung jawab dan integritras agar pilpres berlangsung aman, damai, jujur, adil dan berkualitas.
3. MUI minta kepada penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) untuk bertindak adil, amanah dan profesional menegakkan ketentuan dan peraturan secara konsekuen dan konsisten. Kepada pemerintah pusat hingga tingkat desa/kelurahan untuk tidak memberi peluang bagi pelanggaran dan kecurangan sejak masa kampanye, pemungutan suara hingga penghitungan suara.
4. Kepada pasangan capres-cawapres, tim sukses dan pendukung masing-masing agar mengedepankan persaingan sehat (fastaqibul khairat/berlomba-lomba dalam kebaikan) dengan menjunjung tinggi persaudaraan kebangsaan, menghentikan segala bentuk kampanye hitam, penyebaran ghibah (pergunjingan), fitnah serta pertentangan bersifat SARA.
5. MUI menyerukan kepada umat Islam agar mengedepankan tenggang rasa dalam menyikapi perbedaan pilihan dan tidak terjebak dalam pertentangan dan permusuhan yang dapat menggoyahkan ukhuwah Islamiyah. Dalam memberi dukungan kepada pasangan capres-cawapres pilihan, bersikaplah wajar dan tidak berlebihan.
6. Sesuai watak dan sifat organisasi MUI secara kelembagaan bersikap netral atau tidak partisan dan mendorong rakyat pemilih, khususnya umat Islam, untuk menggunakan pertimbangan nasiolnal dan bila perlu pertimbangan spiritual untuk memilih pasangan capres-cawapres yang agamis, jujur, adil, bertanggungjawab dan berkemampuan dalam memimpin bangsa menuju pencapaian cita-cita Indonesia yang aman setosa, adil, makmur dan berdaulat. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014