Jakarta (ANTARA Jambi) - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan ada beberapa pihak yang sengaja melakukan provokasi agar diserang pihak lain untuk mendapatkan bantuan dana dari pihak asing.
"Motif kasus penyerangan di beberapa daerah berbagai macam. Ada yang memang karena sentimen suku, agama , ras dan antargolongan atau SARA, sentimen politik atau sengaja agar diserang untuk motif bisnis," kata Neta S Pane dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut Neta, ada beberapa pihak yang sengaja melakukan provokasi atau memanfaatkan situasi yang sedang memanas supaya diserang oleh pihak lainnya. Serangan yang terjadi, kemudian dimanfaatkan sebagai dalih supaya menerima bantuan dari pihak asing.
Neta mengatakan kasus penyerangan terhadap rumah Direktur Penerbitan Galang Press Julius Felicianus di Sleman, Yogyakarta sama sekali bukan bermotif sentimen agama.
Neta menduga penyerangan itu justru bermotif politik sebagai imbas dinamika politik menjelang Pemilu Presiden 2014. Sangat mungkin antara pihak yang diserang dan menyerang mendukung pihak yang berbeda.
"Kalau motifnya sentimen agama, Julius sudah mengadakan doa rosario di rumahnya selama dua tahun belakangan. Mengapa baru diserang kemarin? IPW menduga motifnya lebih ke politik," tuturnya.
Terlepas dari motif penyerangan di Sleman, Neta mendesak Polri untuk segera menangkap delapan orang lainnya yang diduga menjadi pelaku penyerangan itu. Saat ini, polisi baru menangkap satu orang.
"Investigasi IPW selama lima hari di Yogyakarta, kami menemukan bahwa intelijen Polri sudah mendeteksi dan mengepung tempat persembunyian delapan orang itu yang berada dua kilometer dari rumah Julius. Penangkapan hanya menunggu perintah Kapolda atau Kapolri," katanya. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014
"Motif kasus penyerangan di beberapa daerah berbagai macam. Ada yang memang karena sentimen suku, agama , ras dan antargolongan atau SARA, sentimen politik atau sengaja agar diserang untuk motif bisnis," kata Neta S Pane dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut Neta, ada beberapa pihak yang sengaja melakukan provokasi atau memanfaatkan situasi yang sedang memanas supaya diserang oleh pihak lainnya. Serangan yang terjadi, kemudian dimanfaatkan sebagai dalih supaya menerima bantuan dari pihak asing.
Neta mengatakan kasus penyerangan terhadap rumah Direktur Penerbitan Galang Press Julius Felicianus di Sleman, Yogyakarta sama sekali bukan bermotif sentimen agama.
Neta menduga penyerangan itu justru bermotif politik sebagai imbas dinamika politik menjelang Pemilu Presiden 2014. Sangat mungkin antara pihak yang diserang dan menyerang mendukung pihak yang berbeda.
"Kalau motifnya sentimen agama, Julius sudah mengadakan doa rosario di rumahnya selama dua tahun belakangan. Mengapa baru diserang kemarin? IPW menduga motifnya lebih ke politik," tuturnya.
Terlepas dari motif penyerangan di Sleman, Neta mendesak Polri untuk segera menangkap delapan orang lainnya yang diduga menjadi pelaku penyerangan itu. Saat ini, polisi baru menangkap satu orang.
"Investigasi IPW selama lima hari di Yogyakarta, kami menemukan bahwa intelijen Polri sudah mendeteksi dan mengepung tempat persembunyian delapan orang itu yang berada dua kilometer dari rumah Julius. Penangkapan hanya menunggu perintah Kapolda atau Kapolri," katanya. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014