Jambi (ANTARA Jambi) - Operasi Pasar (OP) Badan Urusan Logistik (Bulog) Jambi telah mendistribusikan sebanyak 25 ton beras di Kota Jambi dan Kabupaten Kerinci.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre Jambi, David Susanto di Jambi, Selasa, menjelaskan pendistribusian itu bertujuan untuk menstabilkan harga beras di pasaran.
Sementara harga beras kualitas medium masih tinggi dipasaran yakni kisaran RP9.000 hingga Rp12.500/kilogram.
Pantauan di Pasar Tradisional Angsoduo, harga beras merek Anggur (IR.42) masih bertahan senilai Rp12.500/kilogram. Beras merek King (IR.64) juga masih bertahan pada harga Rp10.500/kilogram.
Sementara beras jenis Sepat Siam dengan harga Rp10.500/kilogram. beras Arjuna (Setara dengan Beras Bulog) harganya stabil yakni Rp9.000/kilogram. Sedangkan beras merek Padi Burung yang sebelumnya sempat turun, namun kini naik seharga Rp9.000/kilogram.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre Jambi, David Susanto, mengatakan, harga beras operasi pasar yang dilakukan Bulog sejak beberapa hari terakhir di Kota Jambi dan Kabupaten Kerinci yakni Rp7.300/kilogram. Di Kota Jambi telah terjual 7,5 ton, sementara di Kerinci 17,5 ton.
"Operasi pasar tetap dilakukan sampai harga beras di pasaran kembali normal. Sekarang ini memang harganya tinggi tapi persediaannya stabil, operasi pasar tetap kita lanjutkan sampai nanti ada pemberitahuan dari pusat untuk dihentikan," kata David, Senin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi, Amrin Azis, mengakui harga beras di Jambi saat ini tergolong tinggi, meski masih dibawah kenaikan yang terjadi di tingkat nasional.
Amrin mengatakan, dengan akan panennya beberapa sentra padi di Jambi, maka diharapkan akan berpengaruh turunnya harga beras di daewrah ini.
"Maret ini di Kerinci akan panen di areal berkisar 3-5 ribu hektare sawah, selain itu di Merangin juga akan panen sekitar 200 sampai 500 hektare. Kabupaten Bungo juga telah panen, sekitar 1.500 hektare. Dengan panen ini diharapkan mampu membuat harga beras kembali normal," kata Amrin. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre Jambi, David Susanto di Jambi, Selasa, menjelaskan pendistribusian itu bertujuan untuk menstabilkan harga beras di pasaran.
Sementara harga beras kualitas medium masih tinggi dipasaran yakni kisaran RP9.000 hingga Rp12.500/kilogram.
Pantauan di Pasar Tradisional Angsoduo, harga beras merek Anggur (IR.42) masih bertahan senilai Rp12.500/kilogram. Beras merek King (IR.64) juga masih bertahan pada harga Rp10.500/kilogram.
Sementara beras jenis Sepat Siam dengan harga Rp10.500/kilogram. beras Arjuna (Setara dengan Beras Bulog) harganya stabil yakni Rp9.000/kilogram. Sedangkan beras merek Padi Burung yang sebelumnya sempat turun, namun kini naik seharga Rp9.000/kilogram.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre Jambi, David Susanto, mengatakan, harga beras operasi pasar yang dilakukan Bulog sejak beberapa hari terakhir di Kota Jambi dan Kabupaten Kerinci yakni Rp7.300/kilogram. Di Kota Jambi telah terjual 7,5 ton, sementara di Kerinci 17,5 ton.
"Operasi pasar tetap dilakukan sampai harga beras di pasaran kembali normal. Sekarang ini memang harganya tinggi tapi persediaannya stabil, operasi pasar tetap kita lanjutkan sampai nanti ada pemberitahuan dari pusat untuk dihentikan," kata David, Senin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi, Amrin Azis, mengakui harga beras di Jambi saat ini tergolong tinggi, meski masih dibawah kenaikan yang terjadi di tingkat nasional.
Amrin mengatakan, dengan akan panennya beberapa sentra padi di Jambi, maka diharapkan akan berpengaruh turunnya harga beras di daewrah ini.
"Maret ini di Kerinci akan panen di areal berkisar 3-5 ribu hektare sawah, selain itu di Merangin juga akan panen sekitar 200 sampai 500 hektare. Kabupaten Bungo juga telah panen, sekitar 1.500 hektare. Dengan panen ini diharapkan mampu membuat harga beras kembali normal," kata Amrin. (Ant)
Editor : Dodi Saputra
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015