Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Bidang Pengelolaan Aset, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jambi, Suwardi menyatakan
nilai aset milik Pemerintah Provinsi Jambi termasuk yang ada di Mesir sampai sekarang mencapai Rp6,4 triliun.

"Di luar Provinsi aset kita ada di Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan Medan. Sementara di luar negeri ada di Kairo, Mesir. Semua aset itu berbentuk asrama," kata Suwardi.

Pembangunan asrama mahasiswa di luar Provinsi dan luar negeri itu tujuannya untuk membantu putra-putri Jambi yang sedang menuntut ilmu di sana, mereka menempati asrama itu secara gratis.

Sementara aset yang ada di Kabupaten dalam Provinsi Jambi, berbentuk bangunan gedung seperti Samsat, eks gedung kantor Kehutanan dan gedung yang dikelola dinas Perhubungan.

Disinggung soal pemiliharaan aset, Suwardi mengatakan Pemprov selalu menganggarkannya. Namun pemiliharaan aset dilakukan secara bertahap.

"Ada biaya pemeliharaannya, namun tidak setiap tahun, itupun dilakukan secara
bertahap. Tahun lalu kita juga merehap asrama di Yogyakarta," ungkapnya.

Soal pengamanan aset, Suwardi mengatakan pihaknya terus memonitor, seperti gedung atau aset tanah yang belum dipasang merek dan aset yang belum disertifikat.

"Kalau aset Pemprov seperti tanah tidak ada papan merek, kita segera pasang, petugas pengamanannya kan ada. Begitu juga aset yang belum ada sertifikat, itu juga akan di urus," jelasnya.

Dia menambahkan, pengamanan dan pemeliharaan aset Pemprov yang dianggarkan itu adalah aset yang tidak di bawah dinas atau badan.

Terkait sarana dan prasarana aset, Suwardi juga mengatakan itu tetap diperhatikan, jika ada kekurangan atau rusak, itu akan ditindaklanjuti, sebab beberapa aset menghasilkan PAD. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Dodi Saputra


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015