Jambi (ANTARA Jambi) - Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar menyebutkan baru 25,4 persen atau 933 unit dari total sebanyak 3.659 unit koperasi di daerahnya yang melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) dikarenakan manajemennya tidak jelas.
"Tentunya hal itu merupakan tantangan bagi semua pihak, baik pemerintah maupun pemangku kepentingan yang terlibat dalam sektor perkoperasian," katanya di Jambi, Kamis.
Hal tersebut disampaikan saat membuka bimbingan teknis (Bimtek) manajemen koperasi Jambi.
Kendati demikian, kata dia, jumlah masyarakat Jambi yang menjadi anggota koperasi dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan, namun belum diikuti dengan kenaikan dari segi kualitas.
Koperasi, menurut Fachrori Umar merupakan salah satu bentuk ekonomi kerakyatan di Indonesia yang berfungsi sebagai badan usaha yang mempunyai azas kekeluargaan dan mengutamakan kesejahteraan anggota, bukan mencari keuntungan semata.
"Tapi masyarakat umumnya masih memiliki kesan kurang baik terhadap koperasi. Koperasi banyak diasosiasikan dengan organisasi usaha yang penuh dengan ketidakjelasan, tidak profesional, banyak mendapat campur tangan pemerintah dan sebagainya," kata dia.
Padahal, Wagub menjelaskan prestasi beberapa koperasi di Jambi cukup banyak dan berarti.
Sebab itu, Fachrori berharap agar dengan diselenggarakannya bimtek manajemen koperasi tersebut, para peserta dapat meningkatkan citra koperasi dalam lingkungan instansi masing-masing.
Selain itu lanjutnya, Bimtek manajemen koperasi dilaksanakan untuk memperkuat manajerial. Bintek manajemen tersebut merupakan salah satu upaya memperoleh pemahaman yang benar dan menyeluruh tentang manajemen koperasi.
Manajemen, kata Wagub merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi dengan harapan dapat memperkuat manajerial kepengurusan koperasi.
"Berbagai studi menunjukkan lembaga keuangan berbasis daerah lebih mampu menahan arus kapital dari luar. Untuk itu dibutuhkan manajemen kuat agar keberlangsungan operasional koperasi dapat bertahan serta mendatangkan kesejahteraan anggotanya," kata Fachrori. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
"Tentunya hal itu merupakan tantangan bagi semua pihak, baik pemerintah maupun pemangku kepentingan yang terlibat dalam sektor perkoperasian," katanya di Jambi, Kamis.
Hal tersebut disampaikan saat membuka bimbingan teknis (Bimtek) manajemen koperasi Jambi.
Kendati demikian, kata dia, jumlah masyarakat Jambi yang menjadi anggota koperasi dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan, namun belum diikuti dengan kenaikan dari segi kualitas.
Koperasi, menurut Fachrori Umar merupakan salah satu bentuk ekonomi kerakyatan di Indonesia yang berfungsi sebagai badan usaha yang mempunyai azas kekeluargaan dan mengutamakan kesejahteraan anggota, bukan mencari keuntungan semata.
"Tapi masyarakat umumnya masih memiliki kesan kurang baik terhadap koperasi. Koperasi banyak diasosiasikan dengan organisasi usaha yang penuh dengan ketidakjelasan, tidak profesional, banyak mendapat campur tangan pemerintah dan sebagainya," kata dia.
Padahal, Wagub menjelaskan prestasi beberapa koperasi di Jambi cukup banyak dan berarti.
Sebab itu, Fachrori berharap agar dengan diselenggarakannya bimtek manajemen koperasi tersebut, para peserta dapat meningkatkan citra koperasi dalam lingkungan instansi masing-masing.
Selain itu lanjutnya, Bimtek manajemen koperasi dilaksanakan untuk memperkuat manajerial. Bintek manajemen tersebut merupakan salah satu upaya memperoleh pemahaman yang benar dan menyeluruh tentang manajemen koperasi.
Manajemen, kata Wagub merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi dengan harapan dapat memperkuat manajerial kepengurusan koperasi.
"Berbagai studi menunjukkan lembaga keuangan berbasis daerah lebih mampu menahan arus kapital dari luar. Untuk itu dibutuhkan manajemen kuat agar keberlangsungan operasional koperasi dapat bertahan serta mendatangkan kesejahteraan anggotanya," kata Fachrori. (Ant)
Editor : Ariyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015