Jambi (ANTARA Jambi) - Produksi gula tebu petani di Sungai Asam Kayu Aro Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi cukup tinggi, mencapai 80 ton per minggu, kata Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, di Kerinci, Selasa.

Potensi itu, menurutnya, harus dikembangkan dengan upaya pemerintah salah satunya mengadakan penambahan mesin giling tebu untuk kelompok tani di desa setempat.

"Ini betul-betul menarik bagi saya, masyarakat Sungai Asam ini mampu menghasilkan gula tebu sampai 80 ton per minggu. Ini berpotensi untuk kita kembangkan, harus kita dukung," kata Gubernur.

Gubernur mengungkapkan terdapat 36 kelompok tani yang eksis mengola tebu menjadi gula.

Namun menurutnya, baru 12 kelompok yang sudah memiliki mesin penggiling tebu, sedangkan sisanya akan berangsur dipenuhi oleh Pemprov Jambi.

"Jika memungkinkan kami akan tambah mesin penggiling untuk kelompok tani di sini. Sekarang baru 12 unit, akan ditambah 24 unit lagi, mudah-mudahan itu bisa dipenuhi oleh Pemprov Jambi," katanya.

Gubernur menegaskan, potensi-potensi ekonomi seperti ini sebenarnya memang harus didorong, tujuannya agar pertumbuhan ekonomi di Desa Sungai Asam bisa semakin tinggi dan masyarakatnya menjadi sejahtera.

Menurutnya, akses jalan produksi juga menjadi perhatian pemerintah, termasuk upaya mendirikan, memantapkan dan meningkatkan modal koperasi yang ada di sini.

"Jadi, jangan sampai nanti masyarakat di sini berurusan dengan tengkulak-tengkulak yang menyebabkan harga penjualan bisa ditekan. Saya yakin nanti ini akan berkembang dengan baik, dengan catatan instansi terkait, seperti Dinas Perindustrian, Koperasi, dan instansi terkait provinsi dan kabupaten sama-sama membina," katanya pula. menjelaskan.

Berkaitan upaya pemerintah untuk peningkatan produksi, seperti perluasan lahan, Gubernur mengatakan bahwa lahan tidak menjadi masalah, mengingat satu orang ada yang mempunyai lahan seluas dua hektare.

Selain itu, lahan yang ditanami tebu tidak ada peremajaan atau tanam baru, karena tanaman tebu yang tua dipotong dan nanti akan bertunas kembali, hanya saja akan dilakukan pemberian bibit berkualitas, ujarnya.

Bupati Kerinci, Andi Rozal mengatakan, selain di Kecamatan Kayu Aro, pemkab setempat juga mengembangkan lahan tebu di Sungai Bermas. Petani dari Kayu Aro memberikan pelatihan kepada petani Sungai Bermas.

Bupati juga menjelaskan, kebutuhan gula tidak ada habisnya selagi masyarakat mengkonsumsi kecap.

Gula tebu petani Kayu Aro pun dijual ke luar provinsi, seperti Padang, Palembang, Lampung, dan Medan.

"Jadi bahan baku kecap itu kacang kedelai dengan gula. Untuk bahan gula itu dari Kayu aro. Petani di sini memang tidak membuat gula pasir, mereka memang sudah fokus hanya membuat gula tebu," kata Bupati lagi. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015