Jambi (ANTARA Jambi) - Festival candi Muarojambi pada 24-27 Mei 2015  merupakan upaya mengkuatkan kearifan lokal dan menarik minat wisatawan, kata  Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muarojambi Nur Subiantoro.

Festival ke XII yang sudah menjadi agenda tahunan itu juga sebagai media promosi Candi Muarojambi di tingkat nasional maupun internasional, katanya saat dihubungi dari Jambi, Senin.

"Tujuan festival adalah mengenalkan kearifan lokal, selain juga berupaya meningkatkan jumlah wisatawan nusantara dan asing untuk berkunjung ke Kabupaten Muarojambi," kata Nur.

Nur menjelaskan, beberapa kegiatan lomba dan pergelaran akan ditampilkan di kawasan festival, seperti tari kolosal, seloko adat, rally wisata, dan bazar.

Selain itu, ada kegiatan jalan sehat, pesta kanal kuno di kawasan candi, pertunjukan dan permainan tradisional khas Kabupaten Muarojambi serta kontes batu akik.

"Khusus kontes batu akik kita buka empat kategori, seperti kategori Limau Manis dan Teratai, sebab itu merupakan jenis batu lokal," katanya menjelaskan.

Dan pemenang akan mendapatkan tropi dari Menteri Pariwisata dan uang pembinaan serta penghargaan dari Bupati Muarojambi," kata dia menjelaskan.

Sebelum pembukaan festival nanti, Nur mengatakan, 1.000 umat Budha terlebih dahulu melakukan prosesi waisak di candi. Fenomena itu sudah menjadi tradisi tahunan warga Budha di Jambi dalam merayakan hari waisak.

Disinggung target pengunjung pada festival tahun ini, Nur mengatakan akan mengupayakan pengunjung sebanyak-banyaknya.

"Tahun lalu, pengunjung ke candi selama festival sebanyak 8.000 orang, tahun ini kita upayakan sebanyak-banyaknya," katanya.

Sementara untuk tiket masuk di candi saat festival nanti masih mengunakan tarif lama yang sudah di SK-kan pemerintah kabupaten setempat, yakni Rp3 ribu per orang.

Festival Candi Muarajambi dilaksanakan di situs candi yang mencakup lahan di tujuh wilayah desa seperti Desa Dusun Baru, Danau Lamo, Muarojambi, Kemingking Luar, Kemingking Dalam, Teluk Jambu dan Dusun Mudo.

Kawasan percandian tersebut memiliki 82 reruntuhan bangunan kuno dimana delapan diantaranya telah dibuka dan dilakukan pelestarian secara intensif. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015