Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Kabupaten Muarojambi memperkirakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Candi Muarojambi mengalami peningkatan setiap tahunnya.

"Kami memperkirakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Candi Muarojambi terus meningkat setiap tahunnya," kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muarojambi Nur Subiantoro
yang dihubungi dari Jambi, Selasa.

Candi Muarojambi tersebut masuk dalam Kawasan Wisata Sejarah Terpadu (KWST) Muarojambi, Provinsi Jambi.

Pada tahun 2014, jumlah wisatawan mencapai 76 ribu orang, atau mengalami kenaikan 20 ribu wisatawan dari tahun 2013. Sedangkan jumlah wisatawan asing tahun 2014 sebanyak 160 orang juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Nur menjelaskan, Candi Muarojambi biasanya ramai dikunjungi wisatawan saat hari-hari libur. Selain itu saat pergelaran festival candi.

"Kunjungan paling ramai yakni pada hari libur. Ramainya pengunjung pada hari libur itu dilihat dari jumlah penjualan tiket masuk," katanya menjelaskan.

Selain itu, ia menyebutkan pihaknya akan menggelar event tahunan selama empat hari, yakni festival Muarojambi ke XII dimulai pada 24 Mei 2015.

"Tahun lalu, pengunjung ke candi selama festival sebanyak 8.000 orang, tahun ini kita upayakan sebanyak-banyaknya," katanya.

Nur menjelaskan, beberapa kegiatan lomba dan pergelaran akan ditampilkan, seperti tari kolosal, seloko adat, rally wisata, dan bazar.

Selain itu, ada kegiatan jalan sehat, pesta kanal kuno di kawasan candi, pertunjukan dan permainan tradisional khas Kabupaten Muarojambi serta kontes batu akik.

Sebelum pembukaan festival nanti, Nur mengatakan, 1.000 umat Budha akan melakukan prosesi Waisak di candi. Fenomena itu sudah menjadi tradisi tahunan warga Budha di Jambi dalam merayakan hari Waisak.

Sementara untuk tiket masuk di candi saat festival nanti masih mengunakan tarif lama yang sudah di SK-kan oleh Pemkab Muarojambi yakni Rp3 ribu per orang.

Festival Candi Muarajambi dilaksanakan di situs candi yang mencakup lahan di tujuh wilayah desa seperti Desa Dusun Baru, Danau Lamo, Muarojambi, Kemingking Luar, Kemingking Dalam, Teluk Jambu dan Dusun Mudo.

Kawasan percandian tersebut memiliki 82 reruntuhan bangunan kuno dimana delapan diantaranya telah dibuka dan dilakukan pelestarian secara intensif.

Meskipun belum sepopuler candi lain di Pulau Jawa, situs purbakala yang diyakini juga sebagai salah satu pusat pengembangan agama Budha di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya ini merupakan aset yang dapat dimanfaatkan dibidang ilmu pengetahuan, kebudayaan, pariwisata, sosial, agama, dan ekonomi.

Situs purbakala ini membentang dari barat ke timur di tepian Sungai Batanghari sepanjang 7,5 kilometer.Kompleks percandian ini dapat ditempuh melalui darat dan sungai dengan jarak dari Kota Jambi sejauh 30 kilometer.

Candi-candi yang sudah dibangun dan bisa dikunjungi wisatawan diantaranya Candi Vando Astano, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, Candi Gedong 1, Candi Gedong 2 dan kolam Talaga Rajo.

Selain itu Juga terdapat Kanal-Kanal Tua yang mengelilingi komplek percandian ini. Lokasinya tersebar di Desa Muarojambi, Kemingking Dalam dan Danau Lamo. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015