Jakarta (ANTARA Jambi) - Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos mengatakan tarik ulur calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan lebih banyak terjadi di DPR daripada di panitia seleksi.

"Proses seleksi yang dilakukan sebelumnya sudah cukup baik. Yang akan banyak terjadi tarik menarik kepentingan adalah di DPR. Penentuan akhir calon pimpinan KPK ada di tangan DPR," kata Bonar Tigor Naipospos dihubungi di Jakarta, Rabu.

Bonar mengatakan sejauh ini proses yang dilakukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK yang diketuai ekonom Destry Damayanti sudah cukup baik. Proses seleksi yang dilakukan transparan, akuntabel dan memberi peluang kepada publik untuk memberikan masukan.

Mengenai adanya kemungkinan adanya titipan atau rekomendasi dari pihak atau kelompok tertentu, Bonar mengatakan tidak ada masalah asalkan pansel menyeleksi secara netral.

"Boleh-boleh saja, tapi pansel tetap harus menyeleksi dan menguji kapasitas secara objektif terhadap semua calon," tuturnya.

Panitia seleksi membuka seluas-luasnya pendaftaran calon pimpinan KPK pada 5 Juni hingga 24 Juni. Pendaftaran tidak dibatasi, bahkan panitia seleksi menyatakan tidak akan mempersoalkan nama-nama titipan tokoh, masyarakat atau kelompok tertentu.

Juru bicara panitia seleksi Betti Alisjahbana mengatakan proses seleksi akan difokuskan pada nama-nama yang masuk, bukan latar belakang siapa yang menitipkan calon tersebut.

"Kami melihat orangnya, bukan siapa yang menitipkan. Bila memang layak dan lolos dalam proses seleksi, akan kami rekomendasikan. Tidak selamanya titipan jelek kualitasnya," katanya.

Panitia seleksi juga menyatakan akan mengumumkan nama-nama yang mendaftar dan lolos tahap administrasi. Publik memiliki waktu selama satu bulan untuk memberikan tanggapan atas nama-nama yang lolos. (Ant)

Pewarta: Dewanto Samodro

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015