BI: JAMBI BANKING EXPO MEMBANGUN KEUANGAN INKLUSIF
Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jambi V Carlusa mengatakan, Jambi Banking Expo bertujuan membangun keuangan inklusif yakni membuka akses masyarakat untuk terhubung dengan layanan keuangan.

"Jambi Banking Expo merupakan agenda tahunan BI, salah satu tujuannya yakni mendekatkan lembaga keuangan dengan masyarakat," kata Carlusa, saat pembukaan Jambi Banking EXPO 2015 di Jambi, Jumat.

Dia menjelaskan, program tahunan BI Provinsi Jambi ini diselenggarakan dua kali setiap tahunnya bekerjasama dengan bank konvensional dan bank syariah se-Provinsi Jambi yang dikemas dalam nama Jambi Banking Expo (JBE) dan Jambi Sharia Expo (JSE).

Dia mengatakan, Perbankan sebagai lembaga intermediasi antara surplus spending unit dengan defisit spending unit diharapkan mampu mengakomodir dan merespon investasi-investasi yang potensial sehingga dapat menggerakkan sektor riil di wilayah setempat.

Salah satu motif utama dalam berhubungan dengan perbankan selain mendapatkan pembiayaan yakni lalu lintas pembayaran juga mendapat kemudahan trasaksi pembayaran. Sebab Perbankan telah mengeluarkan banyak produk untuk memfasilitasi itu.

"Untuk melakukan transfer, nasabah tidak lagi harus datang ke bank, cukup duduk di depan handphone atau laptop, nasabah sudah dapat melakukan transfer menggunakan menu sms atau internet banking. Nasabah juga tidak perlu membahayakan diri dengan memegang uang dalam jumlah banyak, cukup dengan memiliki satu kartu ATM atau uang elektronik," katanya.

Layanan kemudahan bagi nasabah bukan hanya di kota besar saja, namun katanya layanan Perbankan saat ini sudah dapat dinikmati oleh masyarakat di pedesaan melalui agen Layanan Keuangan Digital (LKD)

"Jadi untuk menggunakan layanan perbankan, tidak perlu lagi ada kantornya. Sebagai contoh, BRI yang sudah mengembangkan program 'BRilink' dan Mandiri dengan program 'branchless banking', sudah menyebarkan agen-agennya di beberapa kabupaten. Agen ini dapat berupa warung, koperasi, ataupun perorangan yang tentunya sudah memenuhi syarat, terdaftar dan mendapatkan lisensi, sehingga masyarakat aman dalam berhubungan dengan agen LKD tersebut," katanya menjelaskan.

Selain kemudahan transaksi, keamanan transaksi dan akses perbankan dengan menggunakan produk perbankan secara tidak langsung nasabah sudah melakukan kegiatan pembukuan. Record transaksi yang dilakukan tercatat dalam database bank yang bersangkutan. Hal ini kian memudahkan nasabah untuk melakukan perencanaan keuangan dan pencatatan pengeluaran sehingga dapat meminimalisir pengeluaran yang tidak diperlukan.

Tidak hanya bank yang berbenah dengan sistem masing-masing. Bank Indonesia kata Carlusa juga terus melakukan perbaikan pada sistem pembayaran seperti kecepatan pada Sistem Kliring Nasional.

"Seperti kita ketahui, untuk transfer melalui transaksi kliring sebelumnya dibutuhkan waktu dua hari, namun saat ini transfer melalui kliring dapat diselesaikan dalam waktu satu hari," katanya.

Hubungan dengan perbankan melalui sistem pembayaran non tunai atau elektronifikasi juga membawa manfaat bagi Pemerintah Daerah. Dengan tercatatnya transaksi yang dilakukan di bank, maka penelusuran data, transparansi dan akuntabilitas juga akan lebih baik. Sebagai contoh, pembayaran gaji PNS yang selama ini dilakukan dengan tunai, apabila dialihkan kepada sistem 'payroll' maka akan didapatkan beberapa manfaat seperti berkurangnya beban bendaharawan gaji, bendaharawan juga lebih aman dari tindak kriminal yang saat ini sedang merajalela.

"Contoh lainnya adalah parkir elektronik pada pintu pasar Angsoduo, apabila dapat diterapkan menggunakan parkir elektronik menggunakan kartu, maka akan didapatkan beberapa manfaat seperti mengurangi kemacetan, efisiensi dalam penggunaan resource. Sebab pegawai yang digunakan untuk menjaga gerbang parkir dapat dialihkan pada pekerjaan lain, dan juga data jumlah transaksi yang dilakukan lebih valid karena tercatat secara otomatis pada sistem," kata Carlusa.

Sebab itu, lanjutnya, pengembangan dan penyempurnaan yang dilakukan tersebut bertujuan untuk menarik lebih banyak masyarakat untuk berhubungan dengan perbankan demi mewujudkan keuangan inklusif. Bank Indonesia percaya dengan semakin banyaknya masyarakat berhubungan dengan sistem keuangan maka kesejahteraan rakyat akan lebih cepat tercapai secara lebih merata.

"Untuk itu kami terus mengharapkan bantuan dan dukungan dari Bapak/Ibu sekalian dan juga Pemda untuk mensukseskan terwujudnya keuangan inklusif dengan mempercepat akselerasi implementasi transaksi non-tunai. Pada tahap awal, target kami adalah bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk menentukan skim yang tepat dan dapat dilaksanakan di Provinsi Jambi," ujarnya.

Sekedar diketahui, Jambi Banking Expo 2015 merupakan acara tahunan perbankan yang telah memasuki tahun ke-4. Jambi Banking Expo tahun ini diikuti oleh 25 bank umum konvensional di Provinsi Jambi serta beberapa UMKM.

Dalam Jambi Banking Expo 2015 ini juga akan diserahkan CSR Perbankan di Jambi dalam mendukung program CSR Kota Jambi, berupa bantuan uang sekolah selama satu tahun dan perlengkapan sekolah kepada 140 murid di 12 sekolah swasta, serta pemberian program perbaikan sanitasi toilet di empat sekolah swasta di Kota Jambi. (Ant)

Pewarta: Gressi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015