Jambi (ANTARA Jambi) - Jembatan Pedestrian dan Menara Gentala Arasy, setiap bulannya dikunjungi sekitar 20.000 wisatawan nusantara dan mancanegara, kata  Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi Edy Erizon.

"Sejak diresmikan, jembatan dan menara yang menjadi ikon pariwisata Jambi itu tidak hanya dikunjungi warga lokal, tapi juga wisatawan nusantara dan mancanegara," katanya di Jambi, Jumat.

Disebutkan,  pada Mei 2015 itu lebih dari 24.000 pengunjung. Untuk mancanegara, di dominasi oleh wisatawan Malaysia dan Singapura. Jembatan dan menara itu diresmikan  oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan dibuka untuk umum pada 28 Maret 2015.

Gubernur Jambi Hasan Basri mengaku senang mendengar laporan itu, dan menyakini apa yang ia bangun sangat bermanfaat untuk masyarakat dan juga bisa meningkatkan ekonomi penduduk sekitar.

"Alhamdulillah, berarti apa yang kita bangun ini bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi tadi perbulannya sampai 20 ribu pengunjung. Museum 'Sigenjei' saja harus menunggu setahun untuk mendapat pengunjung sebanyak itu," kata Hasan Basri.

Gubernur juga memastikan di pekan terakhir Juni 2015, pengerjaan aksesoris jembatan seperti lampu juga akan dipasang untuk mempercantik bangunan tersebut bisa rampung.

"Untuk aksesoris jembatan, jika tidak ada halangan Minggu depan lampu-lampu sudah dipasang. Sebagian alat sudah tiba di Jambi. Namun ada beberapa alat yang harus masih menunggu dari Jepang," katanya.

Dikatakannya, saat pemasangan aksesoris itu nantinya, jembatan kebanggaan masyarakat Provinsi Jambi itu tidak akan ditutup, sebab pihak ketiga yakin pemasangan lampu tidak akan terganggu meski ada pengunjung.

"Awalnya memang mau kita tutup sementara. Namun pihak kontraktor mengatakan bahwa pekerjaan itu nantinya bisa dilakukan meski ada pengunjung. Hanya saja nanti, didepan jembatan kita umumkan bahwa sedang ada pengerjaan," katanya.

Terkait musholla dan WC yang sebelumnya banyak dikeluhkan pengunjung di Menara Gentala Arasy, gubernur menegaskan bahwa pembuatan WC akan dibantu langsung oleh Kementerian Pariwisata.

"Desainnya sudah ada di Kementerian, tinggal lagi pengerjaannya. Untuk musholla juga sudah diusulkan di Dinas Budpar Provinsi Jambi, Insya Allah ditahun ini sudah terealisasi semua," katanya menjelaskan.

Sementara terkait retribusi, gubernur mengaku belum bisa memungut retribusi dari pengunjung. Sebab katanya, Perdanya masih dalam proses persetujuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Konsep Pergub sebagai pelaksana Perda nantinya juga sudah kita siapkan. Artinya, nanti kita bisa melaksanakan pemungutan. Tapi yang penting bagi saya sekarang, jembatan ini memberikan manfaat bagi orang banyak," ujarnya. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015