Jambi (ANTARA Jambi) - Ratusan warga Kota Jambi menggelar Shalat Istisqa atau shalat minta hujan di Lapangan Balai Kota Jambi, Senin, karena dalam beberapa bulan terakhir hujan tidak mengguyur daerah itu.
Wakil Wali Kota Jambi Abdullah Sani usai melaksanakan shalat Istisqa mengatakan, Shalat Istisqa tersebut sudah saatnya dilakukan mengingat kondisi di Kota Jambi sudah mulai berdampak akibat dari musim kemarau.
"Rumput-rumput sudah mulai mati dan mengering, artinya kalau sudah seperti ini mari kita bermunajat untuk minta diturunkan hujan," kata Abdullah Sani.
Selain itu, kata dia, dampak dari bencana kemarau dan kekeringan tersebut membuat Kota Jambi dalam beberapa pekan terakhir diselimuti tebalnya kabut asap yang menggaggu aktivitas warga.
"Terima kasih untuk masyarakat Kota Jambi yang ikut bersama berdoa kepada Allah, dan dengan kemurahan Allah semoga menurunkan hujan yang memang sudah diharapkan bersama oleh masyarakat," katanya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Jambi, Tarmizi mengatakan, sudah saatnya masyarakat Kota Jambi melakukan Shalat Istisqa untuk bermunajat kepada Allah SWT.
"Idealnya sudah terpenuhi, karena sumur-sumur sudah mulai kering dan juga hewan ternak sudah membutuhkan turunnya hujan," kata Tarmizi.
Kemarau yang panjang dan bencana kabut asap tersebut, kata Tamizi, merupakan peringatan dari Yang Maha Kuasa dan dengan Shalat Istisqa tersebut, yakni untuk merendahkan diri dihadapan Allah SWT.
"Itu semua peringatan dari Allah untuk kita, agar kita lebih meningkatkan tawaqal dan bermunajat kepada Allah SWT," katanya menjelaskan.
Sekiranya Shalat Istisqa tersebut belum diijabah oleh Allah SWT, pihaknya mengimbau kepada imam masjid untuk membacakan doa minta hujan seusai sholat lima waktu.
Pantauan di lapangan, selain diikuti masyarakat, Shalat Istisqa tersebut juga diikuti oleh jajaran pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemkot Jambi. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015
Wakil Wali Kota Jambi Abdullah Sani usai melaksanakan shalat Istisqa mengatakan, Shalat Istisqa tersebut sudah saatnya dilakukan mengingat kondisi di Kota Jambi sudah mulai berdampak akibat dari musim kemarau.
"Rumput-rumput sudah mulai mati dan mengering, artinya kalau sudah seperti ini mari kita bermunajat untuk minta diturunkan hujan," kata Abdullah Sani.
Selain itu, kata dia, dampak dari bencana kemarau dan kekeringan tersebut membuat Kota Jambi dalam beberapa pekan terakhir diselimuti tebalnya kabut asap yang menggaggu aktivitas warga.
"Terima kasih untuk masyarakat Kota Jambi yang ikut bersama berdoa kepada Allah, dan dengan kemurahan Allah semoga menurunkan hujan yang memang sudah diharapkan bersama oleh masyarakat," katanya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Jambi, Tarmizi mengatakan, sudah saatnya masyarakat Kota Jambi melakukan Shalat Istisqa untuk bermunajat kepada Allah SWT.
"Idealnya sudah terpenuhi, karena sumur-sumur sudah mulai kering dan juga hewan ternak sudah membutuhkan turunnya hujan," kata Tarmizi.
Kemarau yang panjang dan bencana kabut asap tersebut, kata Tamizi, merupakan peringatan dari Yang Maha Kuasa dan dengan Shalat Istisqa tersebut, yakni untuk merendahkan diri dihadapan Allah SWT.
"Itu semua peringatan dari Allah untuk kita, agar kita lebih meningkatkan tawaqal dan bermunajat kepada Allah SWT," katanya menjelaskan.
Sekiranya Shalat Istisqa tersebut belum diijabah oleh Allah SWT, pihaknya mengimbau kepada imam masjid untuk membacakan doa minta hujan seusai sholat lima waktu.
Pantauan di lapangan, selain diikuti masyarakat, Shalat Istisqa tersebut juga diikuti oleh jajaran pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemkot Jambi. (Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015