Jambi (ANTARA Jambi) - Seratusan pelajar tingkat  Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Kota Jambi menggelar shalat istisqa atau minta hujan, menyusul belum berakhirnya musim kemarau yang melanda daerah itu dalam tiga bulan terakhir

"Harapan kita agar daerah ini segera turun hujan, sehingga bencana kekeringan dan kabut asap bisa segera berlalu," kata  Kepala SMP Negeri 7 Budiyanto di Jambi, Senin.

Dijelaskan, saat ini Kota Jambi sedang diberikan musibah kekeringan dan juga kabut asap yang semakin hari bertambah pekat menyebabkan kondisi udara menjadi berbahaya, terutama terhadap anak-anak.

Karenanya, kata dia para pelajar juga harus melakukan sesuatu yang positif,  termasuk berdoa sehingga dengan pertolongan Allah SWT maka bencana ini bisa segera berlalu.

"Tidak ada daya dan upaya kecuali kita hanya bisa meminta kepada Yang Maha Kuasa kiranya menurunkan hujan," katanya.

Kata dia, melaksanakan shalat istisqa dengan niat yang sungguh, pihaknya berharap diturunkan hujan karena kondisi sebagian wilayah Jambi sudah gersang.

"Semua masyarakat Jambi sudah saatnya butuh udara segar atau tidak tercemar  khususnya untuk anak-anak karena mereka  investasi kedepan generasi kita," kata Budiyanto.

Lebih lanjut, ia menambahkan, menyusul kualitas udara tidak kunjung menurun atau masih menyentuh dilevel bahaya dan sekolah diliburkan dan berdampak pada proses belajar mengajar menjadi tidak efektif.

"Sesuai intruksi dari wali kota, sehari masuk untuk diberikan tugas dan kemudian dua hari kedepan libur untuk mengerjakan tugas dirumah," katanya menjelaskan.

Untuk mengefektifkan belajar mengajar itu, pihaknya mengintruksikan kepada tenaga pengajar memberikan tugas mandiri dan siswa bisa mengakses buku elektronik untuk dijadikan referensi dengan menerapkan teknologi.

"Jika dalam seminggu kondisinya masih pekat, kita akan lakukan minimal dua kali dalam seminggu untuk hadir kesekolah, supaya lebih efektif lagi," kata dia menambahkan. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015