Jambi (ANTARA Jambi) - Jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan di Provinsi Jambi pada Maret 2015 mencapai 300,71 ribu orang atau bertambah 19 ribu orang  jika dibandingkan September 2014 yang sebesar 281,75 ribu orang.

Kepala BPS Jambi, Yos Rusdiansyah di Jambi, Kamis, mengatakan selama periode September 2014 hingga Maret 2015, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah 10,5 ribu orang atau dari 109,07 ribu orang pada September 2014 menjadi 119,54 ribu orang pada Maret 2015.

Sementara itu untuk daerah perdesaan bertambah 8,5 ribu orang atau dari 172,68 ribu orang pada September 2014 menjadi 181,17 ribu orang pada Maret 2015.

"Selama periode September 2014 hingga Maret 2015, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan tercatat mengalami kenaikan," kata Rusdiansyah.

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2014 sebesar 10,67 persen, naik menjadi 11,60 persen pada Maret 2015, sementara penduduk miskin di daerah perdesaan naik dari 7,39 persen pada September 2014 jadi 7,67 persen pada Maret 2015.

Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan atau perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.

Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2015 tercatat 76,41 persen, kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2014 yang sebesar 77,38 persen.

Untuk komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, cabe merah, mie instan. Sedangkan, untuk komoditi bukan makanan diantaranya adalah biaya perumahan, listrik, dan bensin.

Pada periode September 2014 hingga Maret 2015, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kenaikan. Angka P1 dari 1,124 di bulan September 2014 naik menjadi 1,425, demikian juga dengan nilai indeks keparahan kemiskinan (P2) menunjukkan kenaikan dari 0,232 di September 2014 menjadi 0,347.

Rusdiansyah mengatakan, hal Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauhi Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin melebar. (Ant)

Pewarta: Nanang Mairiadi

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015