Jambi (ANTARA Jambi) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Jambi menyebutkan jarak pandang akibat kabut asap di Kota Jambi sempat memburuk yakni hanya 200 meter pada pukul 07.00 WIB, Senin.

Kepala BMKG Stasiun Jambi Nurangesti di Jambi, Senin,  menjelaskan jarak pandang terendah 200 meter, sedangkan tertinggi 700 meter pada pukul 12.00 sampai 13.30 WIB.

Sementara itu, titik panas atau 'hot spot' di Provinsi Jambi masih terdeteksi sebanyak 11 titik dengan confidence 70-100 persen sebanyak enam titik.

Sedangkan Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi menyebutkan, nilai indeks standar pencemaran udara (ISPU) pada 26 Oktober 2016 mencapai 257 atau sangat tidak sehat.

Akibat pekatnya kabut asap maka  sekolah di Kota Jambi juga terpaksa memulangkan siswanya lebih awal atau lebih cepat pada pukul 09.00 WIB.

Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Pendidikan juga sudah memberikan instruksi kepada semua sekolah agar segera memulangkan lebih awal jika ISPU masuk kategori berbahaya.

Kabut asap di Jamb kian pekat serta berwarna kuning, dan mengeluarkan bau yang merupakan debu sisa kebakaran hutan dan lahan.

Salah satu warga Kota Jambi, Jeni, mengaku terkejut dan heran dengan perubahan warna asap sisa kebakaran hutan dan lahan itu, biasanya kalau kabut tebal asap tetap berwarna putih tapi hari ini terlihat pekat menguning.

"Warnanya kuning, bau asapnya juga menyengat sekali seperti bau bekas sisa kebakaran. Kayaknya kualitas udara hari ini sangat berbahaya," kata Jeni. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015