Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Irmansyah mengatakan lahan dan hutan yang sudah terbakar di daerah itu lebih 15.600 hektare.

"Kebakaran ini terjadi di hutan dan di luar kawasan hutan. Dari keseluruhan, luas hutan yang terbakar sebanyak 35 persen dari total jumlah kebakaran," kata Irmansyah di Jambi, Senin.

Sebanyak 65 persen dari jumlah keseluruhan yang terbakar terjadi di luar kawasan hutan dan umumnya perkebunan. Dari persentase itu 80 persennya adalah kebakaran di lahan gambut.

Namun beberapa hari terakhir "hotspot" (titik api) di Provinsi Jambi sudah sangat minim. Pada Senin hanya terpantau satu titik api. Segala daya dan upaya pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sudah maksimal.

"Bahkan bantuan dari luar negeri untuk memadamkan api dan menghilangkan asap di Sumsel, tidak mampu menanggulanginya. Saat ini kita menunggu pertolongan dan kuasa Tuhan," ujarnya.

Kebakaran lahan dan hutan sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Ini juga yang menyebabkan kabut asap setiap hari menyelimuti Jambi.  
    
Bahkan beberapa hutan lindung yang ada di Provinsi Jambi seperti TN Berbak, hutan konservasi, hutan di Sarolangun, Merangin dan lain sebagainya juga terbakar.

"Kalau kebakaran hutan masih mudah ditangani. Yang sangat sulit adalah kebakaran di lahan gambut," katanya.

Terkait dengan hewan liar yang terganggu habitatnya akibat kebakaran hutan, Irmansyah mengatakan, belum mendapat laporan soal itu.  

Hewan seperti harimau banyak terdapat di taman nasional seperti Berbak dan Bukit Tiga Puluh, sementara kebakaran di taman nasional tidak begitu luas.

"Titik api di taman nasional minim sehingga ekosistem mereka tidak terganggu. Jadi tidak ada hewan liar yang keluar dari ekosistemnya hingga saat ini," katanya menambahkan. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015