Jambi (ANTARA Jambi) - Kerinci, negeri  berjuluk "sekepal tanah surga" di Pulau Sumatera itu memiliki alam nan indah dan subur serta keragaman adat dan budaya masyarakatnya yang khas.

Tanah yang subur, udara sejuk, keindahan alam dan keragaman adat dan budaya  merupakan sumber daya  sangat potensial terutama dalam sektor pengembangan bisnis pariwisata.

Namun, keberagaman adat dan budaya serta keindahan panorama alam itu belum menjadikan Kerinci sebagai tujuan prioritas wisatawan baik nusantara apalagi mancanegara.

Penyebabnya, potensi wisata "sekepal tanah surga" itu belum didukung infrastruktur memadai, selain juga transportasi yang terbatas , seperti terbatasnya pelayanan penerbangan dari dan ke Kerinci.  

Tapi, kendala transportasi udara tersebut akan terjawab menyusul kabar akan beroperasinya sebuah maskapai swasta untuk melayani penerbangan dari Bandara Depati Parbo, Kerinci. Selama ini, hanya satu penerbangan ke Kerinci yang dilayani oleh maskapai Susi Air.

Penjabat Gubernur Jambi Irman, mengatakan maskapai Lion Air Grup akan membuka rute penerbangan baru untuk melayani penumpang dari dan ke Kerinci.

"Pihak Lion Air tentunya memiliki pertimbangan untuk membuka rute baru penerbangan ke Kerinci, di antaranya potensi wisata dan kekayaan alam seperti pertanian di daerah itu," katanya.    
Irman mengharapkan penerbangan tersebut bisa menambah pendapatan daerah maupun masyarakat terutama dari sektor pariwisata.

Gubernur menjelaskan,  perwakilan dari maskapai Lion Air telah menyampaikan langsung kepada dirinya dan kepada bupati Kerinci tentang rencana mereka membuka rute penerbangan tersebut.

"Maskapai sudah menyampaikan langsung niat mereka ke kami. Rencananya rute penerbangan akan dimulai pada 1 Desember 2015," katanya menjelaskan.

Gubernur juga mengatakan, ke depan pembangunan infrastruktur dan perhubungan merupakan tantangan bagi  Kerinci. Landasan pacu di Bandara Depati Parbo Kerinci harus ditambah  dari 1.800 meter menjadi 2.200 meter.

"Jadi menurut saya, ini prestasi yang luar biasa dicapai  Kerinci, peluang ini yang saya lihat adalah wisata. Selama ini wisawatan agak berpikir panjang ke sini karena perjalanan dari Kota Jambi ke Kerinci membutuhkan waktu delapan hingga sembilan jam," katanya.

Bupati sudah berinovasi, mencari solusi yang bekerjasama dengan Lion Air, dan akan melayani penerbangan dari Jambi ke Kerinci ini dua kali sehari, kata gubernur. 

Dengan adanya penerbangan langsung ke Kerinci, kata Irman bisa memancing wisatawan lokal, nasional, maupun mancanegara berbondong-bondong mengunjungi wisata di Kerinci.

"Saya lihat kenyamanan dan kesejukan di sini sama dengan di Kota Batu, Malang. Di sana wisatawan mancanegaranya luar biasa banyaknya. Saya kira di sini juga bisa begitu," katanya.

Secara tofografi, Kabupaten Kerinci merupakan daerah pegunungan  di gugus Bukit Barisan dengan bentangan wilayah dari Gunung Kerinci sampai ke Gunung Raya yang ketinggiannya dari 500-3805 mdpl.

Kerinci beriklim tropis dan berhawa sejuk, dengan suhu rata-rata berkisar 22 derajat celcius, serta memiliki karakteristik wilayah bergelombang didominasi perbukitan yang sebagian besarnya ditutupi hutan lebat  nan alami.

Sejumlah  sumber daya alam potensial dimiliki Kerinci yang diyakini dapat menarik kunjungan wisatawan, seperti air terjun Telun Berasap, air terjun Pulau Tengah, air terjun Sungai Medang dengan  tujuh tingkatan, air terjun Pendung, dan air terjun tiga beradik Kumun.

Kemudian, sumber pemandian air hangat Sungai Medang,  dan Danau Kerinci, Danau Lingkat. Perkebunan teh PTPN VI Nusantara Kayu Aro yang merupakan  perkebunan teh terluas di Asia Tenggara.

Selanjutnya, Gunung Kerinci yang merupakan gunung api tertinggi di Sumatera, serta Danau Gunung Tujuh yang dikelilingi tujuh gunung dan merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara.

Pemerhati pariwisata dan kebudayaan  Budhi VJ Rio Temenggung, menyatakan pemkab harus profesional dan konsisten dalam upaya mengembangkan sektor kepariwisataan guna menarik lebih banyak kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Pemkab harus terus melakukan perbaikan terhadap elemen pariwisata seperti pengelolaan tempat wisata dan mengembangkannya secara profesional dan konsisten," katanya.

Dia mengatakan,  untuk memajukan sektor jasa tersebut maka pemerintah juga harus melatih para pelaku pariwisata agar dapat memberikan pelayanan  berkualitas terhadap wisatawan, selain menyediakan  sarana dan prasarana penunjung yang lebih memadai di lokasi wisata.

"Sakti alam Kerinci memiliki banyak objek wisata unggulan yang tidak kalah dengan daerah tujuan wisata lainnya di Tanah Air, namun sektor tersebut belum mampu menjadi salah satu kekuatan ekonomi masyarakat," kata Budhi menjelaskan.

Selain itu, ia juga menjelaskan jika pemkab berkomitmen memajukan sektor pariwisata maka infrastruktur jalan seperti menuju kawasan Gunung Kerinci harus dibangun lebih baik, tentunya sumber anggarannya dari APBN.

"Pembangunan jalan itu tidak mungkin dana APBD Kerinci, sebab anggarannya besar. Karena itu harus ada campur tangan pusat (APBN)," katanya menambahkan.

Kerinci tidak hanya menyimpan keindahan alamnya, tapi juga memiliki kekayaan budaya yang hingga saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat setempat.

Budhi VJ menjelaskan, sektor pariwisata jika dikelola dengan baik dan profesional, saya yakin dapat mewujudkan kesejahteraan dimasa mendatang.

Selain itu, ia menyarankan Pemkab Kerinci ke depan harus  mempromosikan potensi wisata alam dan budaya secara berkesinambungan. Karena selama ini, faktor tersebut  menjadi salah satu penghambat perkembangan sektor pariwisata  Kerinci.

"Pengelolaan tempat wisata yang belum profesional serta belum optimalnya upaya pemerintah dalam membenahi dan menata infrastruktur di destinasi wisata menjadi salah satu penghambat kemajuan sektor pariwisata Kerinci." kata Budhi menjelaskan.

Dipihak lain, ia menyatakan optimistis kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh akan meningkat setelah dibukanya rute maskapai penerbangan Wings Air dari dan ke Kerinci.

"Dengan adanya penerbangan pesawat Wings Air itu kita perkirakan kunjungan wisatawan ke bumi 'Sakti Alam Kerinci' akan terjadi peningkatan," kata Budhi.

Yang penting, kata dia Pemkab Kerinci harus benar-benar mempersiapkan diri untuk menyambut kunjungan wisatawan, melalui peningkatan infrastruktur pendukung di sejumlah objek wisata unggulan di daerah ini.

Sementara itu, Kepala Bandara Depati Parbo Kerinci Deni Ramdan menjelaskan pesawat Wings Air  jenis ATR 72 yang merupakan Lion Air Grup dijadwalkan membuka rute penerbangan ke Kerinci awal Desember 2015.

Dia mengatakan dengan adanya penerbangan  ke "Bumi Sakti Alam Kerinci" ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata Kerinci dan Sungai Penuh.

Saat ini dari pihak  maskapai tersebut  sedang melakukan berbagai persiapan  dan pesawat yang akan mendarat di Bandara Depati Parbo nati berkapasitas 72 tempat duduk.

"Dengan pelayanan penerbangan baru ini maka selain dapat  membantu  mempercepat transportasi  masyarakat Kerinci juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan," katanya.

Pewarta: azhari

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015