Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Provinsi Jambi menyebutkan, kawasan Pelabuhan Ujung Jabung di Kabupaten Tanjung Jabung Timur semakin diminati investor untuk berinvestasi di daerah itu.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Jambi, Otto Riadi di Jambi, Minggu, mengatakan, setidaknya lima perusahaan besar sudah menawarkan investasi di Ujung Jabung tersebut.

Yakni Fuhai Grup, salah satu perusahan baja dan tiga investor lainnya merupakan perusahaan kelapa sawit yang ingin Ujung Jabung dijadikan hilirisasi sawit. Terakhir yang menunjukan minatnya adalah perusahaan minyak, Al Basam.

"AL Basam akan menjadikan Ujung Jabung tempat 'revanery' di Sumatera. Al Basam merupakan rekan dari perusahaan Saudi Aramco yang merupakan Pertaminanya Arab Saudi yang berpusat di Damam. Secara prinsip, mereka ingin sekali investasi di Ujung Jabung dan membangun 'revanery'," kata Otto.

Al Basam kata Otto berencana membangun tiga jenis perusahaan. Pertama, Petrochemical, kedua Crude Minyak dan ketiga tempat suplayer minyak di kawasan Asia Timur.

"Area yang mereka minta sebenarnya tidak besar, hanya 1.000 hektare termasuk didalamnya pelabuhan," katanya menjelaskan.

Pemerintah Provinsi Jambi kata Otto sudah membebaskan lahan sekitar 200 hektare. Artinya masih ada 800 hektare lagi yang dibutuhkan Al Basam.

"Saya sudah sampaikan kepada Al Basam bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten hanya mengalokasikan daerahnya, maka pembebasan tanahnya diserahkan kepada Al Basam, dan mereka setuju," kata Otto.

Otto juga mengatakan bahwa dirinya memaparkan potensi Ujung Jabung dihadapan pengusaha asal Kanada itu secara detail.

Usai pemaparan, Al Basam berencana akan berkunjung langsung ke Jambi. Tapi Otto Riadi menyampaikan bahwa infrastruktur menuju pelabuhan belum selesai dan bisa ditempuh dengan waktu 5 jam perjalanan.

"Saya pikir niat mereka menjadi berkurang. Ternyata tidak, mereka bukan butuh darat kita yang mereka butuhkan adalah laut lepas. Ini kesempatan baik kita,' ujarnya

Rencananya, awal 2016 Pihak Al Basam akan mencek lokasi Ujung Jabung dengan ful time teknis untuk evaluasi dan membuat 'feasiblity study' mengenai pembangunan yang mereka rencanakan.

Jika mereka jadi berinvestasi, maka keuntungan bagi Provinsi Jambi sangat luar biasa. Tenaga kerja dari tingkat manager akan diambil dari putra daerah. Sebab untuk membangun 'revanery' itu saja dibutuhkan sekitar 3.000 tenaga kerja. Karena investasi itu besar dan berkelanjutan.

"Target mereka 3 tahun selesai, tergantung masalah pembebasan lahan. Kalau financial tidak masalah bagi mereka. Kalau kita sepakat, mereka investasi,"kata Otto menambahkan. (Ant)

Pewarta: Dodi Saputra

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2015