Jakarta (ANTARA Jambi) - Pemerintah menetapkan tiga kawasan industri yang akan khusus mengelola hilirisasi dari produk kelapa sawit sebagai hasil kesepakatan Palm Oil Industrial Zone (POIZ) dengan Malaysia.

Ketiganya yakni kawasan industri Sei Mangke, Sumatera Utara yang dikelola oleh PTPN III, Kawasan Industri Dumai di Riau yang dikelola oleh Grup Wilmar dan Kalimantan Timur Industrial Estate (KTIE) yang dikelola oleh PT Pupuk Kaltim.

"Awalnya kami ingin memilih satu, namun kami putuskan ketiganya akan menjadi POIZ, karena mereka siap," kata Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Imam Haryono di Jakarta, Rabu.

Imam mengatakan, infrastruktur dan ketersediaan industri penunjang di Dumai memang dinilai paling siap ketimbang kawasan lainnya.

Dumai memiliki penawaran khusus investasi di sektor pengolahan seperti industri minyak kasar inti sawit dan minyak padat. 

Selanjutnya, Kemenperin akan melakukan kajian kelayakan lokasi, termasuk skema kerja sama investasi di POIZ, di mana Indonesia diharapkan tidak hanya mampu mengundang investor, melainkan mampu berkiprah menjadi mayoritas.

Diketahui, kesepakatan POIZ dilakukan sebagai upaya kedua negara untuk menguasai pasar produk hilir kelapa sawit di Asia berupa oleokimia, kemurgi, minyak astiri dan produk lanjutan.

Dalam kesepakatan tersebut, kedua negara ingin meningkatkan produksi hilirisasi kelapa sawit yang akan diekspor ke Asia Tenggara dan negara-negara 'Tan Brothers' seperti Pakistan, Kirghistan, dan lainnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta

Editor : Ariyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016